Menkes Tertarik Adopsi Sistem Pelayanan Kegawatdaruratan PSC RSUD Dr Iskak Tulungagung

Menkes Tertarik Adopsi Sistem Pelayanan Kegawatdaruratan PSC RSUD Dr Iskak Tulungagung Ruang sistem pelayanan kegawatdaruratan rumah sakit berbasis teknologi yaitu Public Safety Center (PSC) saat kunjungan Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, Kamis (2/2/2023)

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Republik Indonesia,, melakukan kunjungan ke RSUD dr Iskak Tulungagung, pada Kamis (02/02/2023).

Dalam kunjungannya itu, Menkes melihat langsung ke ruang sistem pelayanan kegawatdaruratan rumah sakit berbasis teknologi yaitu Public Safety Center (PSC), selain itu mengunjungi Cathlab, layanan IGD Redzone dan meninjau kinerja beberapa sistem aplikasi manajemen lainnya.

Baca Juga: Rayakan HUT ke-107, RSUD Dr Iskak Tulungagung Dinobatkan Jadi RS Tipe A

Menkes, mengaku, kagum dengan kinerja PSC di RSUD dr. Iskak dimana PSC dijalankan secara terpadu lintas sektoral, bahkan terintegrasi sampai di tingkat Puskesmas serta terkoordinasi dengan sejumlah instansi Pemda Tulungagung, dalam mengkoordinir penanganan kegawatdaruratan, sehingga tertarik untuk mempelajarinya lebih rinci.

"Saya menyaksikan sendiri penerapan aplikasinya, dan itu mengagumkan, saya datang kesini untuk memastikan pelayanan yang diberikan rumah sakit ini kepada masyarakat, karena kabar yang saya terima, Rumah sakit ini sudah mendapatkan banyak sekali penghargaan," katanya.

Menurutnya, penerapan sistem kegawatdaruratan RSUD dr Iskak tersebut patut diterapkan pada rumah sakit lainya yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Kemenkes Pantau Langsung Kesiapan RSUD dr Iskak Tulungagung untuk Naik Kelas Tipe A

"Tentu bisa diadopsi dan akan kami sampaikan kepada bapak presiden, kalau kemarin kita ambil contoh pengentasan stunting terbaik di Sukabumi, bisa jadi nanti pelayanan di rumah sakit ini akan kita sampaikan kepada bapak Presiden," jelas mantan Wakil BUMN 2020

Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Darmoredjo menjelaskan, penerapan aturan yang tepat di rumah sakit ini menjadi alasan terciptanya sinergi yang berkesinambungan dalam penanganan dan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Baca Juga: Bantu Rapikan Aset, AHY Teken MoU dengan Menkes

"Karena semuanya taat pada aturan yang telah di buat, jadi disini tidak kita temukan masalah - masalah seperti alat ini baru bisa dipakai oleh bagian ini mulai jam sekian, itu kita tidak ada disini, yang sama-sama kita junjung itu aturan yang telah dibuat dan diimplementasikan bersama," ucap dr. Supriyanto saat pemaparan.

Sementara itu, Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo, MM, menyampaikan bahwa, RSUD dr. Iskak Tulungagung adalah Rumah Sakit Tipe B yang ditetapkan sebagai Rs rujukan regional yang melayani kota dan kabupaten Blitar, Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.

"Selain menjadi rujukan regional, juga ditetapkan rujukan Jawa Timur bagian barat untuk layanan Jantung," katanya dalam sambutan di hadapan Menkes

Baca Juga: Soal Pemecatan Dekan FK Unair, Prof. Puruhito: Dokter Kita Mampu Bersaing dengan Dokter Asing

Pihaknya mengaku, ditetapkannya RSUD dr. Iskak sebagai rujukan Kardiovaskuler dan RS Jejaring Pengampunan Pelayanan Stroke oleh Kemenkes RI adalah bukti pelayanannya telah melaksanakan transformasi mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat, akan tetapi sampai saat ini belum maksimal.

Untuk mencapai itu, tentu diikuti dengan upgrade pengembangan manajerial dan pengembangan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana memerlukan dana yang cukup besar, oleh sebab itu harapannya Pemerintah Pusat memberikan dukungan pengembangannya.

"Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi pengembangan RSUD Dr. Iskak sebagai pusat rujukan, besar harapan kami, adanya support dan dukungan Pemerintah Pusat pada pengembangan baik peningkatan kompetensi sumber daya manusia maupun peningkatan sarana dan prasarana," harapannya (fer/sis)

Baca Juga: Dekan FK Unair Diberhentikan, Ada Apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO