KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Seorang mahasiswi perguruan tinggi di Malang berinisial AA menjadi korban penipuan pria yang dikenal melalui aplikasi kencan. Perempuan berusia 22 tahun yang tinggal di Kota Batu ini harus merugi puluhan juta rupiah lantaran terbuai rayuannya.
"Peristiwa itu berawal dari aplikasi kencan, kemudian pria bernama Dimas Wahyu (28) dari Cirebon mengaku sebagai seorang bujangan yang sedang mencari istri dan memiliki banyak santri serta panti asuhan," kata AA saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (13/2/2023).
Baca Juga: Pembayaran JKN dengan Autodebit, Makin Praktis dan Bebas Ribet
"Awalnya, dia meminta uang dengan alasan pinjam untuk kebutuhan pribadi dan segera melunasi. Bukannya dikembalikan, tetapi saya malah dimintain uang terus-menerus sampai pada akhirnya identitas saya disalahgunakan untuk pinjol hingga puluhan juta, kalau saya hitung ada Rp60 juta lebih," paparnya menambahkan.
Korban bahkan tidak percaya kalau pria yang menjanjikannya mobil itu merupakan seorang penipu, karena pelaku menunjukkan sosok yang mengetahui seputar agama saat bertemu dan berbincang melalui aplikasi pesan instan (WhatsApp). AA pun sempat menemukan akun istri Dimas di media sosial lalu meminta pertanggungjawaban.
Baca Juga: Masyarakat Semakin Dimudahkan, BPJS Kesehatan Integrasikan Kanal Layanan Tanpa Tatap Muka
"Kemudian saya menceritakan kronologi secara singkat kepada si Eni Murdiyanti selaku istrinya dengan harapan ada penyelesaian secara kekeluargaan. Tetapi bukannya malah bertanggung jawab, akun saya juga ikut diblokir," tuturnya.
Mengetahui hal tersebut, ia langsung mencari tahu dan menemukan kenyataan pahit.
"Bulan November-Desember 2022 lalu, dia berjanji untuk menikahi saya dan sekarang aku harus membayar pinjol yang tidak pernah kunikmati. Ternyata uangnya dipakai Dimas untuk liburan ke Jogja, membeli motor gede merek china, mobil bekas, dan usaha bawang," ungkapnya sedih.
Baca Juga: Wanita ini Bagikan Pengalaman Luar Biasa saat Berobat Menggunakan JKN
Oleh sebab itu, AA pasrah dengan keadaannya saat ini lantaran kisah yang dialami terlalu rumit.
"Kemungkinan tidak saya lakukan (lapor ke polisi), karena untuk menceritakannya saja terlalu rumit, dan membuat dada sesak, ditambah lagi sebagian chat WhatsApp sudah dihapus," pungkasnya. (adi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News