SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang anak berusia 10 tahun dikabarkan hanyut terseret arus hingga tenggelam di Kali Jagir, tepatnya di kolong jembatan bentang rel kereta api (KA) yang berdekatan dengan pintu air Jagir, Wonokromo, Surabaya, Minggu (19/2/2023) pukul 13.30 WIB.
Pengendara motor, Fairuz mengatakan, saat itu dirinya kebetulan lewat di lokasi kejadian, dan menemukan ada seorang anak berbaju hijau garis hitam yang tercebur di kali jagir.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
“Waktu itu saya berhenti di lampu merah saat melihat di kali Jagir belakang pos perlintasan kereta api, tidak sengaja saya melihat anak itu timbul tenggelam timbul tengelam. Seperti anak yang tidak bisa berenang, dan anak itu sempat teriak minta tolong,” ujarnya saat di lokasi.
Menyadari anak tersebut tidak bisa berenang dan berpotensi terseret arus dan tenggelam, akhirnya, Fairuz berinisiatif melihat kondisi korban dari lokasi yang terdekat, yaitu dari bibir sungai Jagir dekat pos perlintasan kereta api.
Setelah memarkirkan motor dan bergegas untuk melihat ke permukaan air sungai tersebut dalam jarak dekat, ternyata saat dilihat sosok anak tersebut, sudah menghilang dan diduga anak tersebut, tenggelam terseret arus sungai lalu masuk ke gorong-gorong bawah jembatan rel KA.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Karena sang anak tidak ditemukan, akhirnya Fairuz melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar lokasi dan warga pun menghubungi petugas Command Center 112 untuk meminta bantuan penyelamatan.
Selama pencarian korban tenggelam, Pemkot Surabaya menurunkan petugas penyelamat dari Tim Rescue DPKP dan BPBD Surabaya.
Hingga pukul 17.30 WIB proses pencarian tersebut dilakukan, karena cuaca tidak memungkinkan akibat hujan lebat, hingga akhirnya tim penyelamat menghentikan pencarian.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Upaya pencarian tersebut dengan menyelam dan menyisir gorong-gorong jembatan rel kereta api selama 4 jam ternyata tidak membuahkan hasil, akhirnya tim penyelamat mendirikan tenda basecamp di sekitar komplek Mangga Dua
Karena hujan semakin lebat dan ketinggian air pintu air Jagir kian meninggi sehingga membahayakan, maka pencarian yang awalnya akan dilanjutkan ternyata dihentikan dahulu dan akan dilanjutkan pada Senin (20/2/2023) pagi hari.(rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News