PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kalangan dewan meminta Dirut RSUD Bangil melakukan pembenahan ruang konseling pasien di IGD rumah sakit setempat. Pasalnya, ruang untuk konsultasi keluarga pasien dengan dokter kala berobat itu dinilai kurang representatif lantaran terlalu kecil untuk ukuran rumah sakit besar.
Hal tersebut disampaikan oleh Tri Laksono Adi, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan. Menurutnya, pelayanan di IGD sudah bagus, di mana drop zone sudah tertata dengan baik. Terlebih, pasien yang sakit parah langsung ditangani segera.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Mendadak Rombak AKD, Muchlis: Catatan Buruk Sepanjang Sejarah
Ia mengapresiasi penanganan pasien di IGD yang berdasarkan tingkat keparahan. Pasien yang mengalami cedera kepala, tidak sadarkan diri, dan dalam kondisi kritis yang mengancam nyawa mendapat prioritas dibandingkan pasien lain dengan cedera ringan.
"Itu (pelayanan di IGD) sudah saya buktikan sendiri saat saya berobat di RSUD Bangil. Hanya saja ruang konseling memang kurang luas untuk ukuran rumah sakit besar," jelas politikus Golkar ini.
Namun secara umum, khususnya pada drop zone, ia nilai sudah bagus. Mengingat sudah dilengkapi sarana zona kuning hijau dan merah.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Hendak Rombak AKD Mendadak, Lujeng Pusaka Lihat Adanya Politik Dagang Sapi
"Peralatan medis serta SDM tenaga medis dan perawat juga selalu standby. Kalau misalkan sekarang ada anggaran perencanaan lagi, saya belum tahu. Kemungkinan digunakan untuk peningkatan pelayanan," ujarnya.
Hingga berita ini dimuat, belum ada jawaban resmi dari pihak RSUD Bangil terkait kritik dari dewan. Hayyat, Humas RSUD Bangil saat dihubungi melalui selulernya tidak menjawab meski terdengar aktif. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News