SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Seorang kakek tua bernama Budeli (82) warga Dusun Seloros, Desa Batu Poro Barat, Kecamatan Kedungdung, Sampang, terpaksa harus menahan rasa sakit puluhan tahun karena menderita penyakit hernia.
Pasalnya, ia tidak mendapatkan perhatian dari tenaga kesehatan mulai Puskesmas pembantu setempat dan Pondok bersalin desa (Polindes) hingga Puskesmas Banjar. Hal itu diungkapkan Syamsul Arifin, pemuda setempat yang sehari-hari merawat kehidupan Budeli.
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
"Dulu pernah kalau tidak salah dua kali, tapi sekarang tidak ada dari tenaga kesehatan yang sudi datang ke sini melihat kondisi kakek Budeli walaupun itu masyarakat yang minta," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (14/3/2023).
Menurut dia, kakek itu sangat membutuhkan tindakan kesehatan. Sebab, Budeli keseringan saat tengah malam teriak kesakitan. Oleh karena itu, kalau tidak ke tenaga kesehatan lantas meminta kesiapa lagi.
"Dari kami bukan hanya sebatas meminta tolong untuk melihat kondisi kakek Budeli, tapi kami siap membayarnya, lalu kenapa setiap kami lapor tidak pernah diperhatikan," cetusnya.
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
Dia menambahkan, kakek Budeli ini terlihat secara kasat mata adalah manusia, jadi, ia pantas mendapat perhatian dari sesama manusia.
"Kami akui kakek Budeli disini tidak mempunyai sanak famili. Namun masyarakat disini merawat dia seperti keluarga sendiri, makan setiap hari ditanggung cuma kalau melihat kakek Budeli kesakitan tetangga sini hanya bisa pasrah saja," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Banjar Kedungdung, Nery Meilika, mengatakan, belum mengetahui persoalan penyakit yang diderita oleh Budeli dan memang belum ada laporan.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan oleh Eks Kades di Sampang Naik ke Penyidikan
"Saya belum menerima laporan kalau memang ada kekek tua menderita penyakit hernia puluhan tahun," katanya.
Ia juga juga membantah atas tudingan tersebut. Menurut dia, sampai saat ini belum ada laporan dari masyarakat ataupun dari tenaga kesehatan yang bertugas di Pustu atau di Polindes.
"Mohon maaf kalau permasalahannya belum jelas saya belum bisa jawab, karena saya juga harus nanya juga ke staf saya. Atau paling tidak bisa membuktikan kebenarannya jika memang laporan itu tidak diperhatikan," ucapnya.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?
Kapus Banjar berjanji akan segera mengunjungi kakek Budeli untuk dilakukan pemeriksaan awal. Nantinya akan berlanjut ke tahap selanjutnya.
"Saya segera koordinasi dulu dengan staf saya," tandasnya. (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News