KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka mendorong masyarakat untuk menanam tanaman obat keluarga (toga) Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pasuruan mencanangkan gerakan 'Bunda Fatma Ayu' dan 'Asman Toga'.
Pencanangan inovasi yang berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan itu dilakukan di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kota Pasuruan, dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK, Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf, Jumat (10/3/2023).
Baca Juga: Lima Kali Berturut-turut Raih UHC Award 2024, Pemkot Pasuruan Terima Predikat Utama
Bunda Fatma Ayu merupakan akronim dari budi daya, pemanfaatan tanaman obat keluarga, akupresur, dan pelayanan kesehatan tradisional terpadu. Sedangkan Asman Toga adalah akronim dari asuhan mandiri tanaman obat keluarga.
Dalam sambutannya, Fatma mengingatkan bahwa kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia meruapakan salah satu daya tarik dunia. Antara lain, rempah-rempah dan tanaman obat.
“Nah, pagi ini Dinas Kesehatan Kota Pasuruan mengajak kita khususnya tim penggerak PKK untuk membudidayakan tanaman obat keluarga melaui program asman toga," ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Hadirkan Lagi Program Grebek Stunting, Adi Wibowo Minta Waspadai Kasus Baru
Dengan menanam tanaman obat keluarga sendiri, Fatma berharap kualitas kesehatan masyarakat dapat meningkat. Khususnya dalam memenuhi kebutuhan tanaman obat bagi keluarga. Mengingat, di Kota Pasuruan tidak banyak lahan kosong seperti di kabupaten.
Melalui gerakan ini, ia berharap tim penggerak PKK berperan aktif dalam membina dan menggerakkan kelompok asuhan mandiri untuk memanfaatkan toga dan akupresur secara benar.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini, Gus Ipul: Peran Perempuan Penting dalam Pembangunan
"Peran PKK dalam asuhan mandiri dinilai sangat penting, karena PKK dianggap mampu dalam menggerakkan dan mengajak masyarakat untuk mandiri dan hidup sehat," tuturnya.
Ia menegaskan, TP PKK Kota Pasuruan bersama PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan siap bersinergi dengan dinkes untuk mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional melalui dua program tersebut.
Usai kegiatan, Fatma sempat berkeliling melihat olahan makanan dan minuman untuk balita. Olahan makanan tersebut merupakan hasil karya beberapa puskesmas di Kota Pasuruan, serta produk dari UKM.
Baca Juga: Peringati HKN ke-59, Pemkot Pasuruan Berikan Layanan Kesehatan Gratis Melalui Public Health Expo
Semua makanan dan minuman yang dipamerkan kali ini berbahan herbal, khususnya tanaman obat. Mulai dari jahe merah, kunyit asam, aloevera, bunga telang, dan sebagainya.
Acara tersebut juga diiringi dengan seminar yang membahas efektivitas pencegahan stunting dan penurunan hipertensi melalui konsumsi herbal, akupresur, dan akupunktur yang mendatangkan dr. Ario Imandiri, Spesialis Akupunktur Medik Universitas Airlangga Surabaya. (par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News