SD NU Bangilan Kota Pasuruan Terapkan Pendidikan Karakter Aswaja

SD NU Bangilan Kota Pasuruan Terapkan Pendidikan Karakter Aswaja Kepala SD NU Bangilan, Nur Faridah, bersama Kasi Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Kota Pasuruan, Windah Silvi Hidayati. Foto: AHMAD FUAD/BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Jarang ditemui lembaga pendidikan Ma'arif seperti SD NU menerapkan kurikulum pendidikan karakter Aswaja Ahlussunah wal jama'ah, meski nama lembaganya berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Lembaga tersebut terletak di Kelurahan Bangilan, Panggungrejo, Kota .

Nur Faidah selaku kepala sekolah mengatakan "Satu-satunya lembaga SD NU yang diajarkan pendidikan Karakter Aswaja hanya di sini," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan

Dia menjelaskan bahwa pendidikan karakter yang diajarkan itu mulai dari watak kepemimpinan tokoh NU, sosialisasi budaya NU, ibadah dengan pandangan NU, dan urusan yang menyangkut budaya sosial di masyarakat.

Soal watak kepemimpinan, Nur menjabarkan tokoh pendiri NU itu Sabar, menghormati pemahaman orang lain, berani mengungkapkan kebenaran dengan cara sopan, dan bertanggung jawab.

NU selalu mengedepankan toleransi, keberagaman budaya tanpa meninggalkan budaya jati dirinya. Di wilayah kota itu ada lima etnis agama seperti, Kristen, kong hucu, Budha, Islam dan protestan.

Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab

"Soal hubungan agama bergaul dengan siapa saja asal tidak melupakan pondasinya," kata Nur.

Adapun kegiatan ibadah, seperti tahlil, istighotsah, doa qunut, sholawat dan sebagainya, para murid setelah lulus disitu sudah menguasai semuanya.

"Kelas lima itu anak-anak kami tekankan bisa pimpin tahlil, istighosah, dan Yasin. Jadi memasuki kelas enam mereka sudah ngelontok semuanya," pungkasnya.

Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas

Oleh karena itu dalam kurikulum karakter tersebut menurut Nur, penguatan keagamaannya di matangkan sehingga saat keluar dari sekolah anak sudang Kokok ideologinya.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Kota , Windah Silvi Hidayati, mengakui pendidikan agama saat ini dianggap hal biasa, dan akhirnya berdampak pada masa depan sosial.

"Kita ambil gambaran umum saja, orang bisa baca Alquran tapi salah pergaulan akhirnya hilang ilmunya dikarenakan jarang diamalkan," tuturnya.

Baca Juga: Asyik Main Judi Online, Penjaga Villa di Tretes Ditangkap Polsek Prigen

Dia tidak mensoalkan latar belakang ormasnya, tapi penguatan Agamanya bagus maka sosialnya terjaga. Windah juga mendukung dengan program yang diterapkan oleh SD NU Bangilan, karena faktor masa depan anak didik itu yang menentukan baik buruknya adalah karakteristik.

"Kami apresiasi dengan kurikulum pendidikan karakter ini, karena pendidikan tersebut merupakan pendukung masa depan yang mendorong anak berjiwa agama," paparnya.(afa/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO