
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sepanjang 2025, total ada lima kasus campak di Kabupaten Lamongan yang ditangani oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Dari lima kasus itu, semuanya dapat ditangani dengan baik.
"Alhamdulillah semua pasien sudah tertangani dengan baik," ujar dr. Mafidhatul Laely, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Lamongan.
Ia mengungkapkan, bahwa tiga dari dua kasus campak merupakan impor dari luar kota.
"Kasus impor ini terjadi karena pasien sebelumnya bepergian keluar daerah. Pasien mendampingi keluarga opname di RSUD Dr Soetomo Surabaya dan di rumah sakit di Pasuruan," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Mafidhatul, belum ada kasus besar atau penularan masif di Lamongan. Meski demikian, Dinkes Lamongan melakukan langkah antisipasi. Antara lain dengan pemantauan kondisi pasien melalui puskesmas, pemantauan epidemiologi, serta sosialisasi pentingnya imunisasi rutin lengkap.
"(Adanya kasus) Ini juga menjadi edukasi bagi masyarakat bahwa imunisasi adalah benteng utama untuk melindungi anak dari campak," jelasnya.
Menurutnya, gejala campak biasanya ditandai sejumlah gejala. Meliputi ruam merah pada kulit, demam, batuk, pilek, dan mata merah.
"Segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat jika muncul gejala tersebut," tuturnya.