KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menegaskan bahwa dirinya merupakan kepala daerah bagi seluruh umat beragama, bukan hanya milik salah satu agama tertentu.
Pernyataan tersebut disampaikan menindaklanjuti sambutan dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri, Murtaji, dalam acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.
Baca Juga: Pedagang Soto Branggahan Gelar 'Nyoto' Bareng Mas Dhito
"Tadi dikatakan oleh Pak Murtaji bahwa Kementerian Agama hari ini membuktikan sebagai kementerian yang bukan Kementerian Agama Muslim, tapi kementerian seluruh agama," ujarnya di Candi Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Minggu (30/4/2023).
Menurut dia, ketika pemerintahan pusat telah membuktikan keberadaannya untuk mengayomi semua agama yang ada dan diakui di Indonesia, hal itu pula yang harus terjadi di tingkatan pemerintah daerah.
Meski di Kabupaten Kediri, penduduk mayoritas muslim, pimpinan daerah yang akrab disapa Mas Dhito itu mengaku harus dapat mengayomi dan bersikap adil bagi seluruh umat beragama yang ada.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Bupati Kediri bukanlah bupati umat muslim (saja) tetapi bupati untuk seluruh umat. Saya harus berlaku adil dengan seluruh umat dan agama yang diakui oleh bangsa dan negara, karena itu yang menjaga persatuan negara kita," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Mas Dhito menyampaikan selamat kepada umat Hindu yang belum lama telah merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.
Di hadapan masyarakat dari lintas agama yang hadir dan umat Hindu yang merayakan Dharma Santi, bupati muda itu menyampaikan permintaan maafnya bilamana selama dua tahun menjabat ada kebijakan-kebijakan yang belum bisa menyenangkan semua pihak.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
"Tapi percayalah saya akan terus berusaha bagaimana caranya menyejahterakan seluruh masyarakat Kabupaten Kediri dan semua umat yang ada di Kabupaten Kediri," katanya.
Ia turut menyampaikan, Pemkab Kediri memiliki komitmen untuk memberikan kesejahteraan bagi guru-guru agama non formal melalui program pemberian insentif. Program yang telah berjalan sejak 2021 itu setidaknya hingga 2022 telah menyasar 7500 guru dengan rincian 6.665 guru muslim, 835 non muslim.
"Bahkan, saya harus sampaikan bahwa dari kuota yang kita siapkan untuk agama Hindu dan lainnya itu untuk ditingkatkan lagi," pungkas Mas Dhito.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Sementara itu, dalam sambutannya Ketua PHDI Kabupaten Kediri Murtaji menyampaikan terimakasih atas perhatian yang diberikan bupati Kediri kepada umat Hindu.
Diungkapkan, selain dari pemerintah pusat melalui Kementerian Agama, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pendidikan memberikan perhatian bagi umat Hindu di Bumi Panjalu seperti pemberian bantuan guru pasraman.
"Kami di Hindu mendapatkan guru pasraman, sehingga anak didik mulai karawitan, pendidikan formal itu dikelola guru pasraman," bebernya.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Selain guru pasraman, tambah Murtaji, pemerintah daerah setiap bulannya memberikan pembinaan antar lembaga Hindu. Realisasinya, setiap bulan dilakukan koordinasi antar lembaga secara bergantian untuk menata umat di Kabupaten Kediri. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News