JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia memasuki babak puncak. Diawali di Bandung pada Agustus 2022, forum menjaring aspirasi publik calon presiden dan wakilnya untuk pesta demokrasi mendatang itu telah digelar di seluruh Indonesia, dan luar negeri.
Agenda tersebut rencananya akan diadakan di Gedung Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (14/5/2023) siang. Puncak Musra Indonesia akan dihadiri Presiden Jokowi serta ribuan pendukungnya, dan para tokoh nasional.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
Saat itu, panitia nasional Musra Indonesia akan menyerahkan daftar nama pilihan rakyat ke presiden. Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia, Andi Gani Nena Wea, memastikan bahwa Jokowi akan hadir di Istora Senayan.
"Kami pastikan, 250 persen Pak Jokowi akan hadir di Puncak Musra. Akan menerima rekapitulasi hasil Musra Indonesia," ujarnya saat konferensi pers, Senin (8/5/2023).
Ia mengungkapkan, ada tiga nama calon presiden dan tiga nama calon wakil presiden yang akan diserahkan ke presiden yang merupakan rekapitulasi dari hasil rangkaian Musra.
Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Polsek Kabuh Manfaatkan 4 Hektare Lahan Kosong
"Untuk capres ada nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Sedangkan cawapres ada nama Mahfud MD, Moeldoko, dan Arsjad Rasjid. Ini bukan peringkat, tapi silakan terjemahkan sendiri. Kami akan menyerahkan ini ke Pak Jokowi. Silakan Presiden Jokowi yang memutuskan," paparnya
Musra, lanjut Andi, akan terus berlanjut. Dari mulai menggelar simposium, diskusi, hingga safari politik ke partai politik untuk menyampaikan hasil Musra.
"Kami tidak akan berhenti saat puncak. Jadi akan terus berlanjut hingga pendaftaran Capres-cawapres tiba.
Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan
Kami yakin nama-nama yang akan jadi peserta Pilpres, tidak akan keluar dari hasil Musra," tandasnya.
Ketua Umum Relawan Projo yang juga penanggung jawab Musra, Budi Arie Setiadi Musra Indonesia menjalankan perintah Jokowi untuk mendengar suara rakyat dengan istilah Ojo Kesusu.
"Ini diinisiasi Relawan Jokowi di seluruh Indonesia. Telah dibuka di Bandung Agustus 2022 dan akan ditutup oleh Presiden Jokowi di Istora Senayan Jakarta, 14 Mei 2023," kata Budi Arie.
Baca Juga: Mahfud MD: Seharusnya Polisi Tak Sungkan Periksa Budi Arie, karena Jantung Persoalan
Ditegaskan, Relawan Jokowi masih menunggu arahan apa yang akan disampaikan Jokowi pada Puncak Musra.
"Meskipun sudah banyak partai mencalonkan, kita tetap ikut arahan Jokowi. Kita tunggu bersama apa yang akan disampaikan Pak Jokowi. Yang jelas, kita satu komando ikut perintah Pak Jokowi ke mana arah dukungan berlabuh," tandasnya.
Musra, kata Budi Arie, adalah konsolidasi Relawan Jokowi untuk Pemilu 2024. Musra adalah instrumen baru, belum pernah ada sebelumnya menjaring suara rakyat secara murni dari bawah ke atas.
Baca Juga: Karo SDM Polda Jatim Apresiasi Langkah Polres Kediri Dukung Asta Cita Program Swasembada Pangan
"Tentu kita menghormati ketua umum partai. Karena pencapresan adalah hak konstitusi partai atau gabungan partai. Tetapi jangan lupa, Pilpres adalah urusannya rakyat," tandasnya.
Ketua Panitia Nasional Musra, Panel Barus menyatakan, rangkaian Musra selama 10 bulan di 30 provinsi ini adalah ikhtiar untuk memberikan ruang yang luas bagi rakyat untuk ikut menentukan pilihan mereka.
Estimasi peserta 30 ribu lebih. Selain di dalam Istora juga ada tenda di luar arena. Yang akan hadir pada Puncak Musra bukan hanya masyarakat Jakarta. Tapi dari seluruh provinsi Indonesia dan perwakilan luar negeri.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
"Saat puncak, Presiden Jokowi akan menyampaikan pidato dan arahan. Tetap akan ada e-vote diumumkan di hari yang sama. Kita sampaikan rekapitulasi hasil Musra di seluruh provinsi. Ini suara rakyat yang berhasil kita himpun dan rekam. Sesuai tema kami, suara rakyat penentu arah 2024," ungkapnya.
Dikatakan, Musra ingin memastikan Pemilu 2024, Indonesia mendapatkan pemimpin nasional yang secara kualitas tak berbeda dengan Jokowi. Sehingga, apa yang jadi legacy besar Jokowi dapat dilanjutkan.
"Akhirnya Musra yang diinisiasi 18 Relawan Jokowi ini ada di ujung. Sehingga kami yakin pilihan rakyat dalam Musra ini jatuh pada orang yang tepat yang akan meneruskan legacy Jokowi," tuturnya. (win/mar)
Baca Juga: Menteri ATR/BPN dan Wakilnya Hadiri Rakornas Pusat 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News