TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dalam waktu dekat, Pemkab Tuban akan memberi pelatihan dan penambahan skill kepada penambang batu kumbung. Hal tersebut langsung dilontarkan kepala bagian humas dan media pemkab Tuban, Teguh Setyobudi.
Menurut Teguh, pelatihan ini akan diberikan setelah dikabarkan sebelumnya ada penutupan tambang batu kapur ilegal yang berada di lahan milik perhutani. Sedangkan, jika resmi ditutup maka penambang batu kumbung akan kehilangan mata pencaharian.
Baca Juga: Aktivis Portal Nilai Penerbitan Izin Pertambangan di Wonosunyo Gempol Diskriminatif
“Kami akan berupaya mencarikan solusi masalah kesejahteraan para penambang ini jika lahannya sudah ditutup,”ungkap Teguh, kemarin (11/6).
Ditambahkan Teguh, upaya tersebut akan dilakukan dalam bentuk pemberian skill pada masyarakat yang sebelumnya berprofesi sebagai pekerja penambang batu kumbung. Sehingga, dampak pasca penutupan bisa diminimalisir, khususnya dalam bidang ekonomi. “Bisa melalui dinas sosial tenaga kerja Tuban, maupun dengan Badan Latihan Kerja Indonesia yang beraada diwilayah Tuban,” beberanya.
Dipaparkan Teguh, para penambang ini akan dialihkan profesi sebagai pertukangan mapun meubel. Dengan modal pelatihan, Teguh optimis para eks pekerja tambang ini bisa bertahan hidup untuk keluarganya.
Baca Juga: AJI Surabaya: Bukan Rahasia Lagi Anggota Dewan Punya Bisnis Tambang, Rawan Konflik Kepentingan
Terpisah, Waka Administrasi (ADM) Perhutani KPH Tuban Muhlisin menyatakan, penutupan lahan ini benar dilakukan dan bersifat permanen. Hal ini dilakukan, karena perhutani merasa dirugikan oleh aktivitas penambang batu kumbung tersebut.
“Berbicara soal sosial dan kesejahteraan masyarakat, perhutani dapat mengijinkan namun tentunya perlu koordinasi terdahulu dengan cara menyanggupi dan mematuhi peraturan yang ada,” terangnya. (wan/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News