KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tim FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Kabupaten Kediri kembali melakukan giat sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana kepada murid-murid SDN Tarokan 5, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Sabtu (20/5/023).
Kamid, salah satu Tim FPRB Kabupaten Kediri, mengatakan kegiatan ini bertujuan mengenalkan mitigasi kebencanaan sejak dini kepada murid-murid SD. Karena terjadinya bencana tidak bisa diprediksi.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Minta Petani Lereng Gunung Wilis Hasilkan Komoditas Kopi Berkualitas
"Kami tadi tidak hanya memberikan materi terkait bagaimana mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana, kami juga menggelar simulasi bencana. Yaitu proses peniruan langkah-langkah kesiapsiagaan yang harus dilakukan ketika terjadinya bencana kepada adik-adik SDN Tarokan 5," kata Kamid, Sabtu (20/5/2023).
Ia berharap melalui simulasi itu, masyarakat khususnya para murid SD, bisa meningkatkan kewaspadaan sekaligus melatih kesiapsiagaan atas terjadinya bencana.
"Bagaimana mengambil sikap dan tindakan ketika terjadi bencana, seperti tanah longsor, gempa bumi, dan banjir," katanya.
Baca Juga: Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman
"Apalagi SDN Tarokan 5 itu terletak di Dusun Sagi, di mana wilayah itu berada di lereng Gunung Wilis. Jadi, adik-adik itu sudah tepat bila diperkenalkan bagaimana bertindak bila terjadi bencana dan mereka juga dilatih penanggulangan penderita gawat darurat," imbuhnya.
Pihaknya juga memberi pemahaman terkait pentingnya menanam dan merawat pohon di lingkungan. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya bencana tanah longsor, kekeringan, dan banjir.
"Dengan menanam pohon, berarti kita juga ikut donor oksigen," pungkasnya. (uji/rev)
Baca Juga: Musim Hujan, Setidaknya Terdapat Tiga Titik Terjadi Longsor di Lereng Wilis Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News