TUBAN, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban masih rutin menggelar sedekah bumi di tempat-tempat yang dianggap sakral. Tradisi yang sudah turun temurun tersebut dilalukan oleh warga Tegalagung setelah panen raya.
Seperti kegiatan sedekah bumi kali ini, warga Tegalagung telah menggelar acara di empat titik. Yakni di Makam Mbah Kesambi, Makam Mbah Serut, Makam Mbah Woto, dan di Sumur Sumber Jelumpang.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Kades Tegalagung, Sutomo, menyatakan pelaksanaan sedekah bumi kali ini di Kompleks Makam Mbah Serut, Senin (29/5/2023). Biasanya pelaksanaan dari empat titik tersebut berjarak satu bulan.
"Jadi setelah panen kami langsung melalukan kegiatan ini," kata Mbah Tomo, sebutan Kades Tegalagung itu saat ditemui, Senin (29/5/2023).
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Sesuai tradisi, sedekah bumi dilaksanakan dengan menggelar pagelaran seni tayub yang sebelumnya didahului dengan doa bersama. Kegiatan ini digelar sebagai wujud rasa syukur atas berkah panen yang diperoleh para petani Desa Tegalagung.
"Pelaksanaan sedekah bumi ini juga menjadi sarana silaturahmi dan menjaga kerukunan antar warga di Desa Tegalagung. Saat sedekah bumi, masyarakat akan berkumpul dengan membawa makanan hasil bumi untuk kemudian dinikmati bersama," bebernya.
Mbah Tomo menambahkan, kegiatan sedekah bumi ini merupakan warisan leluhur yang tidak bisa ditinggalkan. Tujuannya, mensejahterakan dan menjaga kerukunan antar warga desa.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
Menurutnya, warga percaya jika sedekah bumi tidak digelar, maka akan berdampak pada pageblug.
"Semoga pelaksanaan sedekah bumi ini semakin mempererat kerukunan antar warga. Sekaligus bisa meningkatkan hasil panen yang merupakan mata pencaharian sebagian besar warga Tegalagung," harap Mbah Tomo. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News