SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI memberikan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah. Penghargaan itu atas capaian Transformasi Anggaran dan Regulasi, Anugerah Pemda Transformasi Pembelajaran, Anugerah Pemda SDM Pendidikan, Anugerah Pemda Program Indonesia Pintar, Anugerah Pemda Transformasi Digital, Anugerah Pemda Transformasi Pendidikan Ramah Anak, dan terakhir Anugerah Pemda Transformasi Pendidikan Vokasi.
Dalam penganugerahan ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendapat Anugerah Pemda Transformatif Provinsi untuk Kategori Pemda Transformasi Digital, Senin (29/5).
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Penghargaan diterima langsung oleh Plt. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi diserahkan langsung oleh Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM) dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK).
Anugerah ini diberikan sebagai keberhasilan Pemprov Jatim dalam meningkatkan literasi numerasi dengan mendorong penyelenggara pendidikan menggunakan Platform Merdeka Mengajar dan akun belajar.id untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan pada tingkat pemerintah daerah provinsi.
Tak hanya itu, penghargaan ini tak lepas dari inovasi yang digagas Khofifah dalam mengatasi persoalan learning loss di Jawa Timur selama pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Di mana pada masa ini, pendidikan menjadi sektor yang terdampak karena terbatasnya pembelajaran tatap muka.
Salah satu solusi agar seluruh wilayah tetap terjamah pendidikan dan pembelajaran tetap berjalan dengan baik, saat itu digagaskan alat Anjungan Belajar Mandiri (ABM). Alat ini diberikan kepada daerah yang berada di wilayah pegunungan, pedalaman dan kepulauan yang tidak terjangkau oleh internet.
Inovasi ini merupakan salah satu dari program digitalisasi pendidikan yang merupakan program prioritas Pemprov Jatim sejak tahun 2020 saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
"Adanya alat ini (ABM, red) agar tidak ada daerah yang tidak bisa menikmati digital. Keluarnya kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), membuat Jatim mencetuskan program prioritas ABM dan menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang semua wilayahnya menikmati teknologi digital," jabar Khofifah.
Dijelaskan Khofifah, ABM merupakan alat yang berisi berbagai materi pembelajaran, di mana guru bisa mengupload dan mendownload bahan ajar. Alat juga dipasang semacam wifi yang dapat menjangkau dengan radius maksimal 30 meter. Alat tersebut terpasang di balai desa/sekolah yang mudah dijangkau oleh siswa.
Penghargaan yang diraih Gubernur Khofifah ini juga dilandaskan dari program Implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur. Dari jumlah 4.157 lembaga, di akhir tahun 2022, sebanyak 76 persen SMA/SMK dan SLB sudah melaksanakan IKM. Jumlah ini terbanyak di antara provinsi lainnya di Indonesia.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Kemudian, pada awal Mei 2023, capaian IKM mendekati 99 persen diterapkan di lembaga sekolah di Jatim. Dari total lembaga SMA/SMK dan SLB, hanya 48 lembaga yang belum melaksanakan IKM karena ada permasalahan akun.
Jatim juga menjadi provinsi terbanyak yang memanfaatkan akun belajar.id untuk mengakses kebutuhan kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
Sementara itu, keberhasilan Gubernur Khofifah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim khususnya SMK, dijabarkan Plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi. Menurutnya, hasil itu terlihat dari penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK di Jatim yang signifikan.
Berdasarkan data BPS, TPT SMK Jatim pada bulan Agustus 2020 sebesar 11,89%, kemudian di tahun 2021 bulan Agustus turun di angka 9,54% dan per Agustus 2022 TPT menurun di angka 6,70%.
"Bahkan menurut hasil tracer study Kemdikbudristek, TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen," imbuh dia.
Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN
Apa yang diraih Gubernur Khofifah ini, lanjut Wahid, pantas diapreasiasi karena perhatiannya dalam memajukan dan meningkatkan pendidikan di Jawa Timur.
Ia juga mengungkapkan pihaknya mendorong secara optimal akun yang telah diaktivasi untuk dapat tuntas memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar dan akun belajar.id.
Kemudian, Pemprov Jawa Timur juga berhasil mendorong peningkatan capaian standar pelayanan minumum (SPM) literasi dan numerasi di tingkat pendidikan menengah dan pendidikan khusus pada tahun 2022.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
“Kami sangat bersyukur dan bangga atas capaian ini. Kebijakan Merdeka Belajar telah memantik semangat Pemprov Jawa Timur terus berinovasi dalam melakukan transformasi digital guna mencetak generasi unggul di masa depan,” tutur Wahid.
Dalam kesempatan ini, Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengapresiasi semangat gotong royong. Saat ini, kata Nadiem, anak-anak di lebih dari 350 ribu sekolah telah menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan dengan implementasi Kurikulum Merdeka. Sebanyak 2,6 juta lebih guru saling terhubung untuk saling belajar dan berbagi dengan Platform Merdeka Mengajar.
"Selain itu, terobosan-terobosan lain seperti Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan Indonesia, Perubahan Mekanisme BOS, Revitalisasi Bahasa Daerah, Dana Indonesiana, program SMK Pusat Unggulan, program Guru Penggerak, dan pengiriman jutaan buku-buku bacaan berkualitas juga telah memberikan dampak dan manfaat yang nyata," tutur Mendikbudristek.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Sebagai informasi, penghargaan yang diberikan Kemristekdikti kepada para kepala daerah ini untuk Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei yang juga ditetapkan sebagai bulan Merdeka Belajar. Momentum lekat dengan Ki Hadjar Dewantara, yang mempunyai peran penting bagi dunia pendidikan Indonesia.
Falsafah dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara merupakan landasan yang mendasari terobosan Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek.
Dalam tiga tahun terakhir, Kemendikbudristek telah meluncurkan 24 episode Merdeka Belajar yang berfokus pada transformasi sistem pendidikan Indonesia khususnya pada aspek pembelajaran, pendanaan, dan pengelolaan. Upaya transformasi sistem pendidikan ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo untukmewujudkan SDM Indonesia yang unggul. (dev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News