
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan yang ditandai dengan kepemilikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan salah satu yang diwajibkan bagi masyarakat di Indonesia.
Dengan menggunakan Kartu ini, peserta mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan secara gratis di beberapa pelayanan, diantaranya di Puskesmas, dokter pribadi, fasilitas kesehatan tingkat pertama dan klinik.
Baca Juga: Rutin Bayar Iuran BPJS Kesehatan, Eko Warga Bangunsari Jadi Tenang soal Biaya Operasi Tumor Ibunya
Lalu, berapa kali BPJS Kesehatan ini bisa digunakan?
Dilansir dari Kompas.com, Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat, Agustin Ferdianto mengatakan, pasien dapat berobat kapan saja asalkan sesuai dengan kebutuhan medisnya.
"Peserta aktif BPJS Kesehatan dapat menggunakan kartu kepesertaan JKN-nya untuk berobat di FKTP tempatnya terdaftar sesuai dengan kebutuhan medis," jelas Ardi.
Baca Juga: Demam Tinggi Juga Ditanggung BPJS Kesehatan, Berikut Pengalaman Warga Magetan
Sementara, jika terdapat pasien yang berada di luar wilayah FKTP terdaftar, maka peserta bisa menggunakan maksimal tiga kali kunjungan dalam waktu paling lama satu bulan.
Agar bisa berobat di faskes tingkat pertama, para pemilik BPJS Kesehatan harus memperhatikan informasi berikut.
1. Datang ke faskes tingkat pertama (puskesmas, klinik pertama atau dokter perorangan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan) sesuai lokasi faskes yang didaftarkan
Baca Juga: Mobile JKN: Ketahui Risiko Dini Penyakit Kronis dengan Skrining Riwayat Kesehatan
2. Adapun saat berobat ke faskes pertama, pasien cukup menunjukkan nomor NIK pasien saat melakukan pendaftaran
3. Pasien selanjutnya akan diperiksa di faskes tingkat pertama
4. Jika dokter merasa perlu dilakukan tindakan lanjutan, maka pasien akan diberi rujukan untuk berobat ke faskes rujukan tingkat lanjut atau rumah sakit
Baca Juga: Warga Tajinan Malang ini Bersyukur Terlindungi dengan Program JKN
5. Di rumah sakit, pasien menunjukkan kartu BPJS Kesehatan di bagian pendaftaran
6. Selanjutnya pasien bisa mendapatkan pelayanan di rumah sakit baik rawat jalan dan atau rawat inap jika dirujuk oleh dokter yang memeriksa.
Untuk berobat ke UGD, pasien peserta BPJS Kesehatan dalam kondisi gawat darurat tanpa rujukan dari faskes tingkat pertama.
Baca Juga: Berkat JKN, Warga Pesantren Kediri ini Dapat Menjalani Operasi Gratis akibat Kecelakaan
Ada beberapa kriteria, diantaranya.
- Mengancam nyawa
- Membahayakan diri dan orang lain/lingkungan
Baca Juga: Soal 144 Penyakit yang Tidak Ditanggung, Begini Penjelasan BPJS Kesehatan Surabaya
- Adanya gangguan pada jalan nafas dan sirkulasi
- Adanya penurunan kesadaran Adanya gangguan hemodinamik
- Memerlukan tindakan segera.
Baca Juga: Menkes Tegaskan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Juga Berlaku bagi Peserta Non-BPJS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News