JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Media asing mulai menyoroti keretakan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Keretakan Jokowi-Mega itu memang semakin vulgar. Bahkan banyak diperbincangkan para elit politik nasional hingga daerah.
Salah satu media yang menyoroti keretakan Jokowi dan Mega itu adalah The Straits Times. Media berbahasa Inggris yang berbasis di Singapura itu memberitakan bahwa bahwa kini terjadi keretakan antara Jokowi dan Mega terkait calon wakil presiden yang akan mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
Dilansir CNBC Indonesia, koran milik Singapore Press Holdings (SPH) itu mengutip sumber di internal PDIP bahwa Mega telah mengabaikan dan mengesampingkan peran Jokowi dalam memilih cawapres Ganjar. Hal itu disebut membuat Jokowi tak nyaman.
Menurut laporan koran itu, Jokowi yang tak lama lagi akan menyelesaikan periode kedua pemerintahannya tak bisa maju lagi sebagai capres. Ini tentu membuat Jokowi khawatir kebijakannya tak dilanjutkan. Karena itu Jokowi punya kepentingan untuk ikut menentukan cawapresnya.
“Dua tokoh yang diunggulkan Jokowi menjadi cawapres Ganjar disikapi dingin oleh Megawati,” tulis The Straits Times mengutip penuturan politikus senior PDIP, Sabtu (3/6/2023). Tokoh PDIP itu minta namanya tak disebut di media.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Siapa dua tokoh yang diunggulkan Jokowi sebagai cawapres Ganjar? Menurut politikus PDIP itu, dua tokoh tersebut adalah Sandiaga Uno dan Erick Thohir.
Masih menurut politikus PDIP itu, Sandiaga Uno adalah Menteri Pariwisata yang berperan membantu memenangkan menantu Jokowi, Bobby Nasution, dalam pemilihan Wali Kota Medan pada 2020. Sedang Erick Thohir adalah Menteri BUMN yang keluarganya menjadi donatur utama kampanye kepresidenan Jokowi pada 2019.
Politikus PDIP lain, tulis koran itu, mengatakan bahwa hal tersebut memperparah ketidaknyamanan Jokowi yang sebelumnya juga kaget karena PDIP tiba-tiba mengumumkan Ganjar sebagai capres dari PDIP pada 21 April 2023.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Politikus yang juga minta namanya dirahasiakan itu mengatakan hal ini dapat mendorong Jokowi yang tidak senang untuk mendukung kandidat saingan partainya (PDIP), Prabowo Subianto, yang ia tunjuk sebagai menteri pertahanan empat tahun lalu.
Prabowo adalah ketua umum Partai Gerindra.
“Ibu (Megawati) menganggap Jokowi mencampuri urusan parpol. Itu bukan urusan eksekutif yang harus ditangani,” ungkap politikus PDIP itu kepada koran The Straits Times.
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ali Mochtar Ngabalin dari kantor Staf Kepresiden Indonesia tidak membalas pesan yang minta komentar dari The Straits Times.
Sementara secara terpisah, Jokowi juga berdiskusi dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tentang calon presiden. Ketika hal itu ditanyakan kepada Juru Bicara Golkar Nurul Arifin menjawab, “Tidak ada yang bisa kami bagikan.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News