Berdayakan Warga Gledug, Tim PMM UMM Berikan Pendampingan Pembuatan Kue

Berdayakan Warga Gledug, Tim PMM UMM Berikan Pendampingan Pembuatan Kue Tim PMM UMM kelompok 8 saat mendampingi peserta pelatihan pembuatan kue.

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di era pandemi Covid-19 baru-baru ini menjadi alasan kuat tim pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) (UMM) melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya mengadakan pelatihan pembuatan kue bagi warga Gledug, Kabupaten .

"Ya, sejak adanya pandemi Covid-19 tak sedikit masyarakat yang mengalami PHK sehingga menurunkan kondisi perekonomian masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan kegiatan untuk menstimulasi kreativitas masyarakat guna memperbaiki kondisi perekonomian melalui pelatihan pembuatan kue agar masyarakat khususnya ibu rumah tangga memiliki usaha mandiri," ujar Salsabilah Putri Arifin, salah seorang anggota tim PMM UMM kelompok 8 kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (27/6/23).

Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu

PMM sendiri merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan sebagai pengganti kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) untuk mahasiswa (UMM). Kegiatan tersebut memiliki tujuan pengabdian kepada masyarakat dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan bermanfaat.

Dijelaskan, tim PMM yang terjun ke masyarakat baru-baru ini diberi nama tim PMM Baktimu Negeri UMM gelombang 17. Pihaknya tergabung dalam kelompok 8 yang beranggotakan 4 mahasiswa, antara lain Prajna Paramita, Salsabilah Putri, Nur Rohmah, dan Ari. Tim PMM ini didampingi oleh Arinta Rezty Wijayaningputri sebagai dosen pembimbing.

"Kebetulan kami mengusung kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki kestabilan ekonomi masyarakat, berupa pelatihan pembuatan kue bagi ibu rumah tangga di , ," terangnya.

Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar

Diungkapkan, kegiatan pelatihan pembuatan kue tersebut diikuti kurang lebih 35 ibu rumah tangga warga yang dilaksanakan di balai desa setempat. Turut hadir pula dalam pelatihan itu, Kepala , Kolik Mawardi bersama perangkatnya.

"Kami sengaja mendatangkan seorang pengusaha bakeri untuk melatih peserta dengan harapan ilmu yang ditularkan benar-benar mengena dan bermanfaat," jelasnya.

Jenis kue yang dipilih untuk dijadikan pelatihan beberapa diantaranya adalah pada hari pertama melakukan praktik membuat bolu pisang dan hari kedua melakukan praktik membuat pisang bolen.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pemeran Sekaligus Penyebar Konten Porno di Blitar

Dipilihnya bahan utama pisang dalam pelatihan pembuatan kue ini karena banyaknya kebun pisang yang ada di . Beberapa dari masyarakat merupakan petani pisang, oleh sebab itu penggunaan pisang sebagai bahan utama dimaksudkan untuk memanfaatkan bahan yang ada di desa setempat. (asa/git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO