SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Keracunan massal yang dialami oleh puluhan warga Jalan Kalilom Lor Indah Seruni II, Kenjeran, Surabaya, kini didalami oleh Polsek Kenjeran bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Puskesmas Kenjeran, dan Dinas Kesehatan Surabaya.
Seperti yang diberitakan BANGSAONLINE.com, setidaknya telah 61 orang yang kesemuanya warga Kalilom Lor Indah Seruni II, mengalami keracunan setelah memakan daging kurban secara massal pada Kamis (29/6/2023) malam.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Para korban keracunan ada yang kategori berat dan ringan, sebagian dilarikan ke rumah sakit, serta ada pula yang rawat jalan.
Pasca kejadian keracunan massal, Kapolsek Kenjeran Kompol Ardi Purbaya, memberikan keterangan tentang sikap polisi terkait kejadian tersebut.
“Kami bersama Pak Camat dan puskesmas melakukan pendalaman dengan memeriksa beberapa korban. Kami baru mendapatkan laporan pada Sabtu (1/7/2023) siang, dan untuk siapa-siapa yang akan diperiksa belum kami putuskan sementara masih pendalaman,” ujar Ardi, Minggu (2/7/2023).
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Secara terpisah, Rudi (49), salah satu warga Jalan Kalilom Lor Indah Seruni II, angkat bicara terkait keracunan massal. Menurutnya, ada satu keluarga tidak mengalami gangguan kesehatan karena tidak hadir dalam acara tasyakuran Idul Adha.
“Pada saat itu saya dan anak-anak tidak hadir, tapi diberi daging mentahan dari panitia kurban Musala Basori AL Maimunah. Daging itu kita kelola dan menggunakan bumbu sendiri, dan Alhamdulilah tidak ada efek keracunan. Namun warga yang ikut menyantap makanan tasyakuran mayoritas mengalami keracunan,” ujarnya, Minggu (2/7/2023).
Dari informasi yang didapat BANGSAONLINE.com, penyembelihan hewan kurban di Jalan Kalilom Lor Indah Seruni II dilangsungkan di Musala Basori Al Maimunah. Dengan panitia konsumsi masakan tasyakuran adalah Ibu Agus yang merupakan anggota PKK di kampung.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Hal tersebut diutarakan oleh Andri Purnomo selaku warga kampung dan juga Takmir Musala Basori Al Maimunah. Andri menyebutkan semua masakan dalam acara tasyakuran tersebut menggunakan bumbu olahan dari Ibu Agus.
“Bumbu mulai dari masakan gulai, sate, dan krengsengan diolah di rumahnya Ibu Agus (samping musala),” ujar Andri Purnomo, Minggu (2/7/2023).
Sedangkan untuk minuman berupa es kopyor dan air degan (kelapa) kiriman dari luar.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
“Pihak Dinas Kesehatan Surabaya telah mengambil 5 contoh jenis makanan, antara lain gulai, bumbu sate, krengsengan, es kopyor, dan air degan kelapa yang disajikan pada malam idul adha,” tutup Andri Purnomo.
Dari siapa dan di mana minuman olahan yang dibeli, Andri Purnomo dan Ibu Agus belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Karena 5 contoh makanan yang diduga pemicu keracunan massal masih diperiksa oleh laboratorium Dinas Kesehatan Surabaya.
Bila hasil laboratorium sudah keluar, maka pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan kepada penyuplai minuman atau pengolah bumbu masakan hewan kurban.
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
“Jadi kita belum memeriksa saksi sementara menunggu hasil laboratorium dulu ya,” tutup Kapolsek Kenjeran. (rus/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News