Mayat Diduga Korban Pembunuhan di Pagu Kediri Ternyata Baru Lulus SMK

Mayat Diduga Korban Pembunuhan di Pagu Kediri Ternyata Baru Lulus SMK Ibu korban, Sulastri, saat menunjukkan potret Desi Lailatul Qoiriyah. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Mayat diduga korban pembunuhan yang ditemukan di pinggir jalan Dusun Kunir, , Kecamatan Pagu, Kabupaten , akhirnya terungkap. Korban ialah Desi Lailatul Qoiriyah (20), anak pasangan Suprapto dan Sulastri, warga Dusun Pagak, Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten

Desi diketahui baru lulus dari sebuah SMK di Kecamatan Semen. Jenazah korban ditemukan dalam kondisi meninggal dan terbungkus karung berwarna putih oleh warga sekitar pada Sabtu (8/7/2023) sekira pukul 08.00 WIB.

Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa

Ibu korban, Sulastri (47), menceritakan bahwa anaknya sehari-hari bekerja di sebuah fotokopi di Desa Dukuh Ngadiluwih dan sopan kepada semua orang. Ia mengungkapkan hal tersebut ketika ditemui BANGSAONLINE.com, Minggu (9/7/2023).

"Anak saya setiap pagi berangkat kerja. Siang pulang untuk istirahat. Jam tiga (15.00 WIB) berangkat lagi dan pulang jam 8 malam (20.00 WIB), biasanya langsung tidur," ujarnya.

Menurut dia, anaknya meninggal karena perbuatan sang ayah. Namun, Sulastri menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib.

Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60

Ia pun mengaku terakhir bertemu anaknya pada Rabu (5/7/2023) siang dan sempat bicara sebentar.

"Setelah bertemu anak saya, saya lalu ke Blitar ke rumah saudara diantar suami saya," tuturnya.

Berdasarkan cerita sang ibu, suaminya menjemput untuk diajak pulang ke rumah di Ngadiluwih pada Kamis (6/7/2033) siang. Setelah itu, Suprapto pamit pergi dengan dalih mau mencarikan pekerjaan anaknya di Lamongan.

Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa

"Harapan saya dan keluarga, pembunuh anak saya segera ditangkap," kata Sulastri.

Sementara itu, Bahrudin (44) yang merupakan paman korban menyebut keponakannya bekerja di fotokopi di Desa Dukuh, Ngadiluwih. Ia menyatakan sempat mendengar jeritan Desi pada Rabu (5/7/2023) malam. 

Karena jeritan itu sudah sering didengar, maka dia tidak terlalu menghiraukan. Setelah itu, Bahrudin tidak melihat keponakannya lagi.

Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa

"Kamis pagi, Suprapto sempat pulang membawa baju korban dan menjemput istrinya di Blitar. Setelah itu sudah tidak terlihat lagi sampai sekarang," ucapnya.

Bahrudin juga menyakini bahwa yang menganiaya korban adalah Suprapto selaku ayahnya. Dia hanya mendengar teriakan korban dan tidak mengetahui lagi sampai mendengar kabar korban telah ditemukan meninggal di pinggir jalan Dusun Kunir, , Kecamatan Pagu.

Menurut sumber dari pihak kepolisian, petugas saat ini tengah mencari keberadaan Suprapto yang belum ditemukan hingga sekarang. (uji/mar)

Baca Juga: Desak Ketua LMDH Budi Daya Satak Mundur, Kantor Perhutani Kediri Didemo Warga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO