BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Terdapat 67 desa di Bangkalan mengalami krisis air bersih. Menurut data dari BPBD Bangkalan, puluhan desa yang mengalami kekeringan kategori kritis itu tersebar di 10 kecamatan.
Kepala BPBD Bangkalan, Geger Heri, memastikan hal tersebut dan mengatakan bahwa perlu dilakukan droping air bersih guna membantu kesulitan masyarakat di wilayah terdampak.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Hari ini Senin, 23 Desember 2024: Jam 4 Sore Diperkirakan Hujan Ringan
"Dengan kondisi yang terjadi saat ini, kebutuhan air bersih masyarakat sangat mendesak. Perlu adanya droping, beberapa hari lalu kami sudah mengirim 4 tangki ke Konang dan Blega. Selain itu ada 2 tangki dari Dinsos ke Tanah Merah," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (25/7/2023).
Berdasarkan analisa BMKG Jatim, kekeringan disebabkan fenomena El Nino yang terjadi. Diperkirakan akan terjadi kekerigan yang panjang.
"Kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang ketimbang tahun-tahun kemarin, semoga saja tidak sampai bulan Oktober sudah turun hujan. Karena prediksi BMKG antara Agustus dan September puncak kekeringan," kata Heri.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
Ia menjelaskan, penanganan kekeringan itu hanya memiliki anggaran yang sangat minim. Sebab, hanya Rp23 juta yang disediakan pemerintah dan bakal digunakan untuk droping air bersih.
"Semoga saja masih cukup untuk droping air ke wilayah terdampak. Anggaran itu juga terancam di refocussing, cuman kami.sudah meminta agar tidak di refocussing mengingat anggaran yang minim," paparnya.
Kekeringan yang terjadi, lanjut Heri, sangat memprihatinkan. Sebab, masyarakat harus mendorong gerobak berisi jerigen hingga berkilo-kilo meter demi mendapatkan air bersih.
Baca Juga: Audiensi dengan BMKG, Pj Guberrnur Adhy: Jatim Mulai Modifikasi Cuaca hingga 22 Desember 2024
"Seperti yang terjadi di Desa Pengeleya, Kecamatan Tanah Merah warga rela berjalan kaki berkilo-kilo meter demi mendapatkan air bersih. Sekarang ini belum puncak kemarau, semoga saja tidak kemarau panjang," pungkasnya.
Wilayah terdampak kekeringan diantaranya Kecamatan Blega 5 Desa, Arosbaya 5 Desa, Klampis 9 Desa, Modung 1 Desa, Sepulu 6 Desa, Galis 11 Desa, Kokop 13 Desa, Kwanyar 3 Desa, Tanah Merah 8 Desa serta Geger 6 Desa. (fat/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News