Tanggapi Keluhan Petani Tembakau, Menteri Perdagangan Fasilitasi Pertemuan di Kediri

Tanggapi Keluhan Petani Tembakau, Menteri Perdagangan Fasilitasi Pertemuan di Kediri Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat memberi keterangan kepada awak media. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, beraudiensi dengan petani tembakau dari Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, di Hotel Grand Surya, Kota , Rabu (2/8/2023).

Dalam kesempatan tersebut, mereka mengutarakan isi hatinya kepada menteri terkait jatuhnya harga tembakau yang dibeli Perusahaan rokok seperti PT Gudang Garam Tbk dan PT Djarum Kudus.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

Romadhon, salah seorang petani tembakau asal Wonosobo, mengatakan bahwa tahun 90 an, harga 1 kg tembakau hampir sama dengan harga 1 gram emas. Waktu itu, harga 1 gram emas, sekitar Rp30 ribu. Sedangkan harga tembakau perkilogram nya mencapai Rp27 ribu.

"Sekarang ini harga satu gram emas hampir Rp. 1 juta, sementara harga 1 kg tembakau hanya Rp. 50 ribu. Selisihnya begitu banyak padahal biaya produksi per 1 kg tembakau mencapai Rp. 60 ribu. Jadi, kami selalu rugi," ujarnya.

Menurut dia, harga jual tembakau sudah murah, ironisnya harga pupuk malah mahal dan sulit didapatkan. Dengan pertemuan ini, lanjutnya, para petani berharap perusahaan rokok dapat menaikkan harga beli tembakau, agar petani tidak terus merugi.

Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional

"Tentunya kami sangat berterima kepada Pak Menteri yang telah memfasilitasi dan dan mempertemukan para petani dengan pihak perusahaan rokok. Semoga perusahaan rokok terketuk hatinya,"harap Romadhon.

Hal senada juga disampaikan Rohman, petani tembakau dari Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung. Rohman berharap, setelah pertemuan dengan pihak perusahaan rokok yang difasilitasi oleh Menteri Perdagangan ini, ada perkembangan yang baik dan harga tembakau bisa naik.

"Kami hanya bisa berharap agar perusahaan rokok bisa membeli tembakau dari petani dengan harga yang tidak merugikan petani,", ujarnya.

Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska  Adakan Ujian Profesi Advokat

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, mengatakan, bahwa ia datang k ini memang untuk memfasilitasi pertemuan antara para petani tembakau dari Temanggung dan Wonosobo dengan PT Gudang Garam Tbk.

"Saya datang ke ini untuk memfasilitasi teman-teman petani tembakau dari Temanggung dan Wonosobo untuk berjumpa dengan Gudang Garam,"kata Zulkifli Hasan.

Menurutnya, para petani tembakau mengeluhkan soal harga tembakau yang murah. Tetapi perusahaan juga punya keluhan-keluhan terkait dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja

"Ternyata Gudang Garam dan (perusahaan) rokok-rokok yang lain omsetnya itu turun ya produksinya turun. Kalau omsetnya turun, produksinya turun artinya kan pemasukannya turun/ berkurang,"imbuh dia.

Kenapa omset perusahaan rokok bisa turun, menurut Zulkifli, rupanya sekarang ini banyak (muncul) pengganti rokok yang tidak dikira sebelumnya, seperti rokok elektronik yang nama Vape dan Iqos. Kalau perusahaan omsetnya turun, tentu keperluan tembakau juga akan turun.

"Nanti bagaimana jangan sampai pabrik rokok yang mempunyai tenaga kerja banyak, kena pajak banyak, (sementara) ini (Vape dan Iqos) enggak bayar pajak misalnya. Ini masukkan untuk pemerintah, saya terima, saya tampung, kita akan pelajari sejauh mana Vape dan Iqos itu dikenakan aturan, harusnya (pajaknya ) lebih tinggi daripada rokok kretek yang mempergunakan tenaga kerja yang begitu banyak,"terang Zulkifli.

Baca Juga: Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Mbak Chicha Berkomitmen Setarakan Hak Penyandang

Dikatakan Zulkifli, keluhan para petani yang kedua adalah harga (pupuk) naik karena pupuk tidak termasuk pupuk untuk pertanian, nah ini juga harus dicari jalan keluarnya ini bagaimana.

"Yang ketiga petani itu juga ternyata hampir sebagian besar itu memakai uang rentenir yang bunganya 10% sebulan. Bunganya 10% sebulan beberapa untungnya, kapan untungnya.

"Banyak yang harus kita urusi dan tentunya ini harus kerjasama dengan Bupati dan para gubernur ya, tentu juga dengan Pemerintah pusat,"pungkasnya. (uji).

Baca Juga: Sambut Hari Ibu, Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri Usung Subtema Perempuan Berbudaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO