SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Enam partai politik yang memiliki perwakilan di DPRD Surabaya siap berkoalisi dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya 2015. Keenam petinggi parpol tersebut bahkan sudah melakukan pertemuan di Hotel Garden Palace Selasa (23/6) malam.
Wakil Ketua DPC PKB Surabaya, Satuham mengungkapkan, enam parpol tersebut yakni PKB, Gerindra, Golkar, Demokrat, PKS dan PAN. Politisi PKB ini mengatakan, alasan pembentukan koalisi besar, karena masing-masing parpol tidak bisa mengusung calon sendiri. “Kenapa harus koalisi, karena berangkat sendiri gak bisa,” ungkapnya.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
Di sisi lain, menurutnya wacana aklamasi dalam pilkada yang disampaikan PDIP dinilai melangar peraturan perundangan, sekaligus menunjukkan matinya demokrasi di Surabaya. “Isu beredarnya pilkada aklamasi selain menghantam peraturan juga menunjukkan matinya demokrasi di Surabaya,” tuturnya.
Satuham mengakui, dalam pemilukada 2015 mendatang PDIP bisa mengusung pasangan calon sendiri. Namun menurutnya bagaimana dengan partai lainnya. “Jika PDIP kabarnya merekom Risma dan WS, terus yang lain mau dikemanakan jika semuanya dari PDIP,” tegasnya.
Ia mengakui dalam pertemuan tersebut, pihaknya sepertinya “dipaksa” untuk membentuk koalisi baru guna menandingi pasangan yang diusung PDIP. “Siapa yang berangkat belum, termasuk kriterianya seperti apa,” tandas Satuham.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Staf Ahli Fraksi PKB ini mengatakan, terkait bakal calon, pihaknya akan melakukan penjaringan bersama. Namun demikian, nama yang diusulkan kemungkinan tak jauh dari nama-nama yang selama ini mencalonkan di beberapa partai politik.“Yang jelas ngambil yang ada di dalam, yang sudah daftar di partai. Apalagi pendaftaran di partai kan sudah tutup,” katanya.
Sementara itu, Sutadi Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya mengakui ada pertemuan yang mengagas terbentuknya koalisi partai besar. Namun, sampai saat ini pihaknya belum mau menargetkan meminta jatah satu calon atau tidak. Selain itu, pihaknya mengatakan jika Pilwali hanya ada satu calon, berarti ada kegagalan demokrasi dan partai bertanggung jawab penuh. "Soal posisi siapa calonnya, Gerindra masih menunggu keputusan bersama. Kita masih melanjutkan proses penjaringan sampai ada rekomendasi DPP," kata politisi mantan birokrat ini.
Menanggapi terbentuknya koalisi enam parpol, Ketua Bappilu DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwiyonno menilai hal itu merupakan suatu keniscayaan. Anggota FPDIP DPRD Surabaya mengatakan, adanya ikhtiar enam parpol yang siap bersaing dengan PDIP dalam Pemilukada Surabaya 2015 karena demokrasi saat ini adalah demokrasi voting yang lebih menghargai adanya kompetisi.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Saat ditanya apakah pertemuan antar Parpol yang digagas PDIP di kediaman Wakil Wali Kota masih akan berlangsung pasca munculnya koalisi besar, Adi Sutarwiyono mengatakan, hal itu bergantung pada PKB selaku tuan rumah. “Pada pertemuan tersebut, PDIP diikutkan atau tidak. Jika tidak gak apa-apa. Namun, bila diikutkan dengan senng hati kita akan bertukar pikiran dengan yang lainnya,” jelas Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya.
Adi berharap, pada pertemuan antar parpol nantinya agendanya bagaimana mengelola pilkada mendatang. Pasalnya, menurutnya, dalam mengelola Surabaya membutuhkan kebersamaan antar parpol. Ia mengaku, PDIP tidak punya keinginan untuk berkompetisi dengan partai lainnya.
“Saat pertemuan di kediaman Pak WS tak ada keinginan PDIP berkompetisi dengan partai lain. Tapi justru ingin membangun kebersamaan. Untuk itulah, muncul istilah pilkada aklamasi,” pungkasnya. (lan/dur)
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News