GRESIK, BANGSAONLINE.com - Badan anggaran (Banggar) DPRD Gresik, dan Tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) setempat membuat beberapa skema dengan mengurangi sejumlah belanja fisik untuk menekan angka defisit pada APBD tahun ini.
Adapun yang dilakukan dengan mengurangi belanja fisik di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik. Tak tanggung-tanggung belanja di OPD yang bertugas dalam pembangunan ini mencapai Rp100 miliar.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
"Efensiensi dan penundaan dan pengurangan beberapa belanja bagian dari strategi kami untuk mensiasati defisit di APBD 2023. Misal di PU (DPUTR) kita kurangi 100 milar, di belanja barang dan jasa dan lain-lain," kata Ketua DPRD Gresik, Much. Abdul Qodir, kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (13/8/2023).
Ia juga menyebutkan sejumlah skema atau rumus lain yang dipakai untuk menutup kurangnya uang (pembiayaan) terhadap kebutuhan belanja pada APBD 2023.
"Kami minta aptimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) yang secara kajian potensi riilnya masih bisa ditingkatkan. Seluruh jenis pajak kita kaji. Kita analisa," ucap Ketua DPC PKB Gresik ini.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Lebih jauh, Qodir menjelaskan bahwa dalam pengurangan anggaran pembiayaan untuk belanja program, dewan tidak mengidentifikasi apapun input belanja atau program dari sumber apa, seperti pembiayaan di DPUTR Gresik yang dikurangi Rp100 miliar.
"Mau itu dari pokok-pokok pikiran (pokir) sebagai tindak lanjut hasil reses (serap aspirasi) DPRD, atau musyawarah rencana pembangunan (musrenbang)," tuturnya.
Atau, kata Qodir, program Pemkab Gresik lain yang dianggap selama itu kurang urgen dan belum medesak harus dilaksanakan tahun ini.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
"Ya program seperti itu kita tunda atau volumenya kita turunkan," katanya.
Ia menambahkan, setelah melakukan efisiensi sejumlah belanja, Banggar DPRD dan TAPD Gresik sepakat bahwa, postur APBD-Perubahan 2023 untuk belanja diproyeksikan Rp3,7 triliun. Sedangkan potensi pendapatan diproyeksikan sebesar Rp3,6 triliun.
Sebelumnya, lanjut Qodir, APBD Gresik 2023 untuk pendapatan diproyeksikan Rp3,9 triliun. Sementara untuk belanja diproyeksikan Rp4,1 triliun.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
"Untuk lebih jelasnya kita tunggu. Insya Allah minggu depan akan ada paripurna penyampaian perubahan KUA PPAS 2023," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News