SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Setelah melalui proses panjang dan usaha yang kuat, Bupati Situbondo Karna Suswandi akhirnya meresmikan pelayaran perdana penyeberangan nasional dari Pelabuhan Jangkar Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ke Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Selasa (15/08/2023). Launching pelayaran tersebut bertepatan dengan Hari Jadi ke-205 Kabupaten Situbondo.
Launching perdana ini dihadiri pejabat dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemprov NTB, pengusaha kapal, muspida, jajaran OPD Kabupaten Situbondo, pimpinan Komisi D DPRD Jawa Timur, pimpinan dan semua komisi DPRD Kabupaten Situbondo, serta tokoh agama dan masyarakat Situbondo.
Baca Juga: Program Sehati Bung Karna, Kepala Desa Curah Tatal Ingin Keberlanjutan
"Alhamdulillah sudah delapan bulan, sekarang sudah di-launching. Upaya yang dilakukan ini bukanlah hal yang mudah, tetapi banyak tantangan yang harus kita hadapi. Namun demikian, berkat sinergisitas, kolaborasi di antara kita, semuanya bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Dan puncaknya ketika saya ke Jakarta ketemu Pak Bambang dan Pak Direktur kala itu, ini harus ada targetnya kapan akan dimulai? Langsung saya jawab targetnya 15 Agustus 2023. Kenapa 15 Agustus? Karena hari itu Hari Jadi Kabupaten Situbondo," ujar Bupati Situbondo dalam sambutannya.
Bupati Karna yakin ini akan menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat yang ada di Kabupaten Situbondo, terutama masyarakat Jangkar.
"Begitu banyak masyarakat yang berlalu lalang di sini, makannya tidak akan di mana-mana, makannya pasti di Jangkar, warung-warung akan semakin laris, uang beredar akan semakin banyak, penginapan juga akan laris. Dengan demikian semakin banyaknya uang beredar, maka pertumbuhan ekonomi yang ada di sini akan semakin meningkat. Dan ini akan menjadi daya ungkit ekonomi masyarakat Kabupaten Situbondo secara umum," jelasnya.
Baca Juga: Komitmen Jadi Rujukan di Wilayah Barat, RSUD Besuki Bangun CSSD dan Belanja Alat Medis
Pimpinan daerah yang akrab disapa Bung Karna ini yakin Situbondo ke depan akan menjadi lintasan utama bagi Indonesia bagian timur.
"Upaya pengembangan ini menjadi potensi yang lebih baik. Kita lihat Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sudah overload, Gresik begitu pun sudah overload. Maka saya berharap Jangkar menjadi potensi yang luar biasa untuk mengembangkan bagi Indonesia bagian Timur. Untuk ke Lembar kita bisa menghemat waktu dua jam, dan di darat pun dua jam, berapa solar yang bisa dihemat? Penghematan sedemikian itu adalah upaya untuk bisa mengendalikan inflasi," paparnya.
Bupati Karna sebagai inisiator kebijakan berharap ini awal dari berjayanya Kabupaten Situbondo.
Baca Juga: Festival Kopi dan Tembakau 2024 di Situbondo, Perusahaan Asal Malang Transaksi Tembakau Besuki
"Kita berharap ini bisa berkembang dengan baik, sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Situbondo. Ini sebagai motivasi, sebagai inspirasi dari bupati-bupati sebelumnya untuk mengembangkan Kabupaten Situbondo ke depan akan semakin lebih baik lagi," tuturnya penuh harap.
Tak lupa, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai kalangan yang telah membantu hingga pelayaran ini berjalan dengan sukses.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada Bu Ira selaku Direktur Utama PT ASDP, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan NTB yang telah bahu membahu untuk ikut menyukseskan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh kita," tutupnya mengakhiri sambutan.
Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, RSAR Situbondo Belanja EEG dan Mesin Anestesi dari DBHCHT 2024
Sementara itu Direktur Utama PT ASDP Indonesia Fery Perseroan, Ira Puspadewi, menyampaikan kebijakan Bupati Situbondo sejalan dengan visi Kementerian Perhubungan. Menurutnya, Bupati Karna merupakan pemimpin yang berpikir untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
"Saya percaya apa yang Pak Bupati lakukan sudah nyambung semua dengan programnya Pak Menhub juga. Yaitu bagaimana distribusi kendaraan bisa dilakukan lebih efektif lagi, sehingga ada beberapa daerah, seumpama misalnya Bali, yang fokusnya memang pariwisata kita bantu, untuk Bali lebih meringankan bebannya. Ke depannya kita melihat bahwa Banyuwangi makin pariwisata kita bantu lebih ringan bebannya," ungkapnya.
"Jadi Pak Bupati harapannya kami apresiasi ada Bapak yang secara formal wilayahnya Situbondo, tapi wawasannya sudah bicara lintas sektoral dan lintas daerah. Jadi kami terima kasih sekali, bahwa kami diberi kesempatan peluang untuk ikut melayani ikut memperbaiki sama-sama sistem logistik kita dari titik Jangkar ini," katanya.
Baca Juga: Pemkab Situbondo Siap Distribusikan Paket Sembako Program DBHCHT
"Saya melihat Pak Bupati ini bukan mikir Situbondo saja, tapi mikir Indonesia bagaimana sistem transport itu konektivitasnya seluruh indonesia, tidak hanya Situbondo saja atau Jawa Timur saja," puji Ira.
Sedangkan Plt. Kepala TSDP Kementerian Perhubungan RI, Bambang Siswoyo, mengatakan angkutan logistik ini dapat berperan penting dalam mengurai kemacetan jalan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan wisata daerah.
"Lintas Jangkar-Lembar merupakan lintas penyeberangan yang menguntungkan Jangkar Situbondo dan Lembar Lombok Barat. Di mana sebagai alternatif transportasi penyeberangan beban jalan dan kemacetan di daerah Banyuwangi, serta meningkatkan sektor perekonomian dan pariwisata khususnya di Kabupaten Situbondo," ujarnya.
Baca Juga: Peroleh Dana Cukai Rp77 Miliar, Kepala Bappeda Situbondo: Sepenuhnya untuk Kesejahteraan Masyarakat
Bambang menjelaskan untuk mendukung pengoperasian pelayaran nasional ini, pihak Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan sejumlah peraturan sebagai yuridiksi formalnya.
"Dalam rangka mendukung pembukaan lintas Jangkar-Lembar, pemerintah telah menetapkan 2 keputusan Menteri Perhubungan, yaitu KM 85 tahun 2022 tentang penetapan lintas penyeberangan antar provinsi pada Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur, dan KM 61 tahun 2023 terkait dengan penyesuaian tarif penyelenggaraan angkutan penyeberangan kelas ekonomi antar provinsi dan lintas antar negara. Kedua keputusan tersebut merupakan dasar hukum terkait pengoperasian Jangkar-Lembar," bebernya.
Untuk mengatur pengoperasian di pelabuhan, pemerintah juga telah menetapkan PM no 91 tahun 2021 terkait zonasi di kawasan pelabuhan, yang intinya di pelabuhan ada zona A sampai E. Setiap zona mempunyai lokasi-lokasi yang di dalamnya ada lokasi untuk penumpang penanggu, penumpang yang belum bertiket, kendaraan yang sudah bertiket penumpangnya, kendaraan yang belum bertiket, dan kendaraan yang menunggu antrean. Jadi intinya nanti termasuk pengaturan kendaraan B3.
Baca Juga: Gunakan Rp1,9 Miliar dari DBHCHT 2024, Dinkes Situbondo Bangun 152 Jamban
"Jadi kami berharap ke depannya Pelabuhan Jangkar kalau sudah ditetapkan sistem zonasinya, kami berharap semua ditata dengan baik," pinta Bambang.
Ia mengapresiasi peran serta aktif Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo yang telah meningkatkan dan menyediakan berbagai fasilitas pendukung di pelabuhan. Serta aksesibilitas sangat untuk memberikan kenyamanan keamanan dan keselamatan pada pengguna jasa.
"Terima kasih Pak Bupati, intinya kami sudah melihat jalan dari depan sampai ke dalam sudah ada peningkatan. Kami berharap secepatnya ditindaklanjuti lanjuti kembali agar nantinya kendaraan keluar masuk sudah semakin lancar," katanya.
Baca Juga: Di Kirab Pataka Jer Besuki Mawa Beya, Satpol PP Situbondo Juga Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal
Bambang menyampaikan, untuk mendukung pelayanan perdana lintas Jangkar-Lembar telah disediakan dua kapal, yang akan melayani untuk sementara. Yakni kapal KMP Sejahtera 2 milik ASDP Fery Indonesia dan KMP Jambu 10 milik PT Duta Bahari.
"Harusnya ada 3 kapal, yang satunya Swana Cakra. Namun kemarin ketika pemasangan subtrailer ada trouble," ungkapnya.
"Tentunya, nanti kami akan mengevaluasi berapa demand yang ada di pelabuhan ini, baik yang ada di Lembar maupun dari Jangkar. Intinya kami akan evaluasi dalam 2-3 bulan. Kalau nanti kurang, kami akan menambah dan kami akan memberikan izin kepada kapal yang kemarin sudah mengajukan diri untuk mengisi lintas Jangkar-Lembar," imbuhnya.
Bambang berharap Dermaga Jangkar ini tidak hanya untuk di Jangkar-Lembar, namun juga tetap melayani ke Pulau Madura, Raas, Sapudi, Kangean, dan Sumenep.
"Saya berharap beban logistik yang dimuat jangan melebihi kapasitas diatas 40 ton. 35-40 (ton) saya berharapnya. Karena apa? Saya berharap trestel dan juga MB daripada dermaga ini tetap terjaga," pungkasnya. (adv/sbi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News