JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Sikap PBNU yang memecat KH Abdus Salam Shohib, cicit pendiri NU KH Bisri Syansuri, dari jabatannya sebagai Wakil Ketua PWNU Jawa Timur terus menjadi perbincangan para kiai dan warga NU. Banyak kiai dan kader NU menyayangkan langkah PBNU yang diangggp main pecat. Apalagi Gus Salam dikenal luas sebagai dzurriah (keturunan) kiai pendiri NU yang sangat berjasa terhadap organisasi keagamaan yang didirikan Hadratussyaikh KHM Asy’ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah itu.
Bahkan banyak kiai dan kader NU – termasuk pengurus aktif NU sendiri- yang mempersoalkan surat “pemecatan” PBNU yang tidak ditandatangani oleh Rais Aam, Katib Aam, Ketua Umum dan Sekjen PBNU itu. Tapi ditandatangani oleh jajaran pengurus PBNU di bawahnya sehinggaa para elit Syuriah dan Tanfidziah PBNU terkesan “cuci tangan” (Lihat foto kopi surat yang beredar di media sosial di bawah).
Baca Juga: Sertifikasi Aset Tanah NU dan Ormas Keagamaan di Jatim Bakal Semakin Dipercepat
“Itu sikap tak kesatria,” kata seorang kader NU di Jawa Timur.
Surat "Pemberitahaun" PBNU itu hanya ditandatangani dua orang pengurus PBNU, yaitu ketua dan wakil sekretaris jenderal.
Bahkan surat PBNU itu bersifat “pemberitahuan” terkesan membebankan kepada PWNU Jawa Timur untuk “menyelsaikan” Gus Salam.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
Namun Gus Salam sendiri langsung bersikap tegas. Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang Jawa Timur langsung melayangkan pernyataan sikap secara terbuka.
Di bawah ini BANGSAONLINE memuat secara utuh isi pernyataan sikap Gus Salam:
SIARAN PERNYATAAN SIKAP ا
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
. ً ِذير َِم َني هَ َعام ْ ل ِ ُكوَن ن َ ي ِ م ِ ِده ْ ََل َعب َن عَ ْرقَا ُف ْ َذزَل ام ذَّلِي ن ُد ِهلل ا ْ َحم ْ م اَ ْ ِحْْكََة ام َ ْْلَ و ُ م ْ بََٓتُه ُهللا ام َ ث ًْيا و ِ بوِ َِت َخْْيًا لَ ُ ْ ِحْْكََة فَقَ ْد ُ ْؤَث ام َ َم ْن ي .و ُ ا يَ َشاء ذ م ُو مِ َ م ذ َعَل و ذ يُم َص ْ انل ِّل ذ ََل وَس وََبِرْك ّلِ ِد عَ َن ِ ّ باعَُو َ ي َ ثّ ِ َا ٕا ين ْ َ ْوَج َب ُهللا عَل ُم َحذم د ا َِّلي ٔب س
Bismillahirrohmanirrohim. Yang menyatakan dan bertanda tangan dibawah ini adalah saya, Abdus Salam alias KH Abdus Salam Shohib, sering dipanggil dengan julukan Gus Salam; yang dalam beberapa sikap dan tulisan mengidentifikasi diri saya sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang dan sebagai Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur serta dalam surat Gugatan PMH di PN Jombang nomor: 53/Pdt.G/2023/PN Jbg bertindak (legal standing) sebagai Mustasyar PCNU Jombang Masa Khidmat 2017-2022 dan sekaligus Mustasyar dalam susunan kepengurusan PCNU Jombang Masa Khidmat 2022-2027 yang telah ditetapkan oleh Tim Formatur dan telah mendapat Rekomendasi dari PWNU Jawa Timur untuk ditetapkan dan disahkan PBNU.
Terhadap beredarnya Surat Pemberitahuan PBNU nomor : 831/PB.03/A.I.03.44/99/08/23, tertanggal 8 Agustus 2023, yang ditujukan kepada PWNU Jawa Timur dan PCNU Kabupaten Jombang; yang mana salah satu pokok surat memberhentikan saya dari jabatan pengurus di PWNU Jawa Timur berdasar Keputusan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU tanggal 1 Agustus 2023, dan meminta PWNU Jawa Timur agar menindaklanjuti keputusan tersebut, maka Saya menyampaikan :
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya
1) Saya menerima dengan lapang dada terhadap apapun keputusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Timur dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sebagai konsekwensi dari tindakan saya dan apa yang saya lakukan?;
2) Bagi saya, berkhidmat di Nahdlatul Ulama adalah manifestasi dari kebanggaan, kecintaan dan kewajiban sebagai santri. Dan saya tetap berharap semoga tetap diakui sebagai Santri oleh para Pendiri Nahdlatul Ulama;
3) Saya berterima kasih dan bersyukur. Terhadap keputusan ini (sesuai surat PBNU tersebut) saya anggap sebagai Nasehat dan Wasiat bi atTaqwa;
Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
4) Saya hanya bisa mengajak kepada semuanya agar terus menjaga kerukunan, kekompakan dan keikhlasan dalam berkhidmat di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama;
5) Insya Allah (Semoga Allah SWT meridloi), Saya akan tetap berkhidmat di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama meski tidak lagi didalam struktur kepengurusan (melalui Jalur kultural). Tidak lain, ingin mengambil hikmah dari Q.S. Yusuf, ayat 53; وما ٔببرئ هفىس ٕان امنفس ٔلمارت َبمسوء ٕاال ما رمح رىب ٕان رىب غفور رحمي
Baca Juga: Tembakan Gus Yahya pada Cak Imin Mengenai Ruang Kosong
6) Sekaligus, Saya memohon Maaf kepada segenap warga Nahdliyyin, khususnya Para Masyayikh-Habaib Jam’iyyah Nahdlatul Ulama karena telah membuat kegaduhan dan keresahan;
7) Dan, Saya terus berdo’a; semoga Jam’iyyah Nahdlatul Ulama mulai dari PBNU hingga Ranting dan Anak Ranting semakin baik dan berjaya dalam berkhidmat kepada ummat dan masyarakat. ذىا ُة. )بٓل مع َ و ْ بهْ َت ام هذ َك َ ِ َْْحًة ا َ ْن ََلُ هْ َك ر َا مِ ن َ َى ْب م َ ْتَنَا و ْذ َىَدي ِ َْعَد ا َا ب َن ْوب ُ َال تُ ِزْغ قُل َا ذن ب َ ر ران 8( اِر. ) ال معران َ ْر ْ َلب َع ا فذنَا َم َ ثَو َ َا و ن ِ َسِيّئَاث ْر َعنذا فِّ َلَ َا و َن ْوب َا ُدهُ ن َ ْرم َا فَا ْغفِ ذن ب َ ر 391( Denanyar Jombang, 29 Muharram 1445 H 16 Agustus 2023 M Hormat Ta’dhim Saya, Abdus Salam Shohib
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News