SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Warga Dusun Pilang Selatan, Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, dihebohkan dengan penemuan tulang belulang manusia di ladang tebu sisi selatan rel kereta.
Jasad itu pertama kali ditemukan oleh Misto, warga sekitar. Pria berusia 45 tahun itu datang ke sekitar TKP untuk mencari petai cina atau lamtoro sekira pukul 09.30 WIB.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
"Saya pas lihat bawah ternyata ada tengkorak itu," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (28/8/2023).
Ia pun terkejut dan memanggil perangkat desa setempat untuk mengecek. Benar saja ternyata tengkorak tersebut merupakan mayat yang sudah membusuk dan kemudian mengering.
"Tidak bau mungkin karena kering, tinggal baju batik, kulit, sama celana panjang hitam," ungkapnya.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
Kepala Desa Kemangsen, Abdul Rouf, yang datang kemudian memanggil pihak Polsek Balongbendo untuk membantu evakuasi. Ia mengatakan, mayat yang ditemukan mirip dengan ciri warga Dusun Sirapan, Kemangsen, yang hilang beberapa bulan lalu.
Kemudian pihak pemdes Kemangsen memanggil keluarga dari korban yang diketahui bernama Pranen dan berusia 76 tahun.
"Dari baju sendiri memang mirip baik RT tempatnya tinggal dan juga keluarga mengenali baju batik yang ada pada mayat," katanya.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
Menurutnya Pranen dilaporkan hilang oleh keluargaanya ke pemdes dan polisi pada 3 Mei lalu.
"Sekitar hampir empat bulan tidak ada kabar," ungkapnya.
Diketahui saat itu korban pamit kepada keluarganya anak dan istrinya ingin menuju rumah saudaranya di Tropodo, Krian. Akan tetapi sampai keesokan harinya tidak ada kabar hingga keluarga melapor.
Baca Juga: Begini Pembelaan Gus Muhdlor dalam Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo
"Bahkan istrinya meninggal pada bulan Juli karena kepikiran menunggu suaminya yang hilang," jelasnya.
Salah satu anak korban yang hadir kemudian turut serta ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong untuk melakukan autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut. Diketahui sehari-harinya kakek 76 tahun itu bekerja sebagai pembuat kandang ternak.
"Almarhum sudah pikun, kemungkinan karena tersesat itu korban kemudian meninggal," jelasnya.
Baca Juga: Konvoi Diduga Pesilat Resahkan Kota Delta, Seorang Pemuda Jadi Korban
Kades Kemangsen itu juga mengatakan bahwa korban tidak bisa mengendarai sepeda maupun motor.
"Sehingga jalan kaki, kodisi tua, dan pikun tadi," imbuhnya.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Balongbendo, Iptu Ali Mahmud, menyebut korban sudah diperiksa dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
Baca Juga: JPU KPK Kabulkan Pembukaan Rekening Gus Muhdlor
"Nihil tidak ada," katanya singkat.
Sedangkan penyebab kematian korban diduga akibat kelelahan saat perjalanan. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News