SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jelang berakhirnya pendaftaran Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya, lembaga survei menilai, Pilwali Surabaya tidak menarik. Sebab, tidak ada satu pun masyarakat Surabaya yang mendaftar melalui calon perseorangan.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Penelitian Sonar Media Consultant (SMC), Lasiono, S.IP menilai, kondisi ini adalah gelagat sakitnya demokrasi di Kota Surabaya. Tidak adanya calon perseorangan yang mendaftar, menandakan Surabaya telah gagal mencetak pemimpin untuk kotanya sendiri.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
"Bahkan, kalau kita lihat dari seluruh Indonesia pun tidak ada yang berminat mendaftar lewat jalur perseorangan. Ini artinya Surabaya tidak memiliki daya tarik bagi warga bangsa untuk melakukan pengabdian lewat jalur politik," ungkap dia.
Dia mencermati, beberapa orang yang hingga kini muncul selain petahana Tri Rismaharini (Wali Kota), belum menunjukkan keseriusan dan belum menjadi representasi dari konfigurasi kekuatan politik yang ada. Kekuatan politik yang diwakili oleh partai politik gagal melakukan kaderisasi.
"Jika tidak ada calon lain yang maju, selain petahana, maka pilkada Surabaya mestinya diundur untuk memberikan kesempatan kepada partai-partai dan kekuatan politik lain melakukan konsolidasi sehingga dapat memunculkan pilihan yang lebih banyak bagi warga kota," pungkasnya. (lan/ns)
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News