PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Sempat viral di media sosial tentang kabar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pamekasan menarik uang Rp500 kepada siswa untuk penggunaan toilet.
Kepala MAN 1 Pamekasan, Nu'man Afandi (53), membenarkan adanya pungutan uang tersebut. Nu'man pun memaparkan alasan penerapan pungutan itu, antara lain untuk mencegah perusakan toilet yang kerap kali dilakukan oleh siswa.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
"MAN 1 Pamekasan memiliki 782 siswa. Di madrasah in iterdapat 2 kamar mandi, yaitu sebelah selatan untuk kamar mandi siswi putri dan sebelah utara untuk siswa putra. Untuk yang toilet putra ini kurang layak jumlahnya dan kondisi kamar mandinya," ungkap Nu'man yang merupakan mantan Guru MAN 2 Pamekasan kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (22/9/2023).
Ia mengungkapkan, toilet untuk siswa selama ini sering digunakan untuk tempat berlindung pada saat jam pelajaran, alias bolos. Bahkan, terkadang digunakan tempat untuk merokok. Meski demikian, ia menganggap itu sebagai hal yang wajar.
"Namanya anak-anak proses pendewasaan. Tetapi yang bikin kami pikir panjang, kadang bak kamar mandi dikencingi. Setelah olahraga, bak mandi diceburin sehingga membuat air keruh dan baunya kurang sedap. Hal itu terjadi di tahun 2018," tutur Nu'man.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
Karena alasan itulah, pihaknya bersama semua guru merancang strategi agar siswa tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak benar. Hasil rapat disepakati untuk menarik pungutan sebesar Rp500 agar siswa tidak lagi seenaknya menggunakan toilet.
"Akhirnya dibuat keputusan bagaimana seandainya kamar mandi laki-laki untuk sementara berbayar Rp500 pada saat jam pelajaran. Hal ini dalam rangka pembentukan karakter dan dalam bentuk pembelajaran biar kebiasaan yang kurang bagus ini tidak mereka lakukan lagi. Alhamdullah, (kamar mandi) sepi pengunjung. Hanya anak-anak yang memang mempunyai kepentingan yang memang ingin buang air kecil," terangnya.
Saat ditanya isu adanya mutasi terhadap salah satu mantan Wakil Kepala MAN 1 yang menolak penarikan iuran, Nu'man enggan memberikan keterangan. Ia menyebut hal tersebut menjadi ranah Kemenag Pamekasan. (dim/ns)
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News