SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Cabang Sidoarjo menggelar acara Pondok Aswaja yang ke VII mengusung tema “Pengamalan Aswaja An-Nahdliyah untuk mewujudkan kesejahteraan di masyarakat”.
Kegiatan tersebut sebagai upaya membentengi diri karena ditengarai makin maraknya aliran tak sepaham dengan Aswaja dan menggunakan cara sebar kebencian serta kekerasan sebagai pilihan dakwahnya.
Baca Juga: Erick Thohir Jadi Ketua Pengarah Satu Abad NU
Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Chusnaini Desa Klopo Sepuluh Kecamatan Sukodono tersebut diikuti sebanyak 60 anggota IPNU IPPNU dari PAC IPNU-IPPNU hingga komisariat perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
”Kami harapkan para kader IPNU-IPPNU Sidoarjo bisa membentengi dirinya sendiri, keluarganya dan lingkungan sekitarnya dari faham-faham yang tidak sesuai dengan ajaran Ulama NU terdahulu,” cetus Ketua Cabang IPNU Sidoarjo, M Syaikhul Ma’arif, Minggu (7/5).
Pondok Aswaja merupakan proses silaturahmi para kader IPNU-IPPNU dengan pondok pesantren yang ada di wilayah Sidoarjo. Menurutnya, sumber utama dari Aswaja An-nahdliyah adalah pondok pesantren. Acara Pondok Aswaja itu bagian juga dari program kampanye PBNU “Ayo Mondok”.
Baca Juga: Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Mutiara Indonesia dari Jawa Timur
“Banyak pembelajaran yang tidak pernah kita temukan seperti yang ada di pondok pesantren. Di pesantren, kita akan memberikan edukasi (pendidikan) kepada para kader muda NU agar mereka mengerti bagaimana kondisi di pesantren itu. Karena banyak tokoh besar NU dan cendekiawan yang lahir dari pondok pesantren,” imbuh Syaikhul Ma’arif. (nni/sho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News