Jatim Provinsi Terbaik dalam Pemanfaatan Jaringan Intra Pemerintah dan Pusat Data Nasional

Jatim Provinsi Terbaik dalam Pemanfaatan Jaringan Intra Pemerintah dan Pusat Data Nasional

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jawa Timur kembali meraih penghargaan nasional. Tak tanggung-tanggung, menerima dua penghargaan sekaligus.

Yaitu penghargaan terbaik pertama kategori pemerintah provinsi yang memanfaatkan jaringan intra pemerintah (). Selain itu juga menjadi terbaik ketiga kategori pemerintah provinsi sebagai instansi yang memanfaatkan layanan ().

Baca Juga: Tampil Memukau di Debat ke-2, Khofifah-Emil Paparkan Tata Kelola Pemerintahan yang Terbukti Berhasil

Penghargaan itu diserahkan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan pada Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika , Sherlita Ratna Dewi Agustin.

Penyerahan penghargaan dilaksanakan pada rapat koordinasi nasional urusan e-government / sistem pemerintahan berbasis elektronik () nasional yang berlangsung di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Menurut Gubernur Jatim Indar Parawansa, penghargaan tersebut sebagai bentuk pemanfaatan dan penguasaan teknologi digital dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik oleh .

Baca Juga: Blusukan di Pasar Atom, Khofifah Borong Jajanan Tradisional dan Gelar Cek Kesehatan Gratis

"Ini merupakan penghargaan kategori kolaboratif antara pemerintah pusat dan . Sebab merupakan jaringan khusus yang dibangun Kemenkominfo, yang diandalkan sebagai solusi keamanan data seluruh institusi pemerintah. Sedangkan disiapkan pemerintah pusat untuk mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia," terangnya.

Sebagaimana diketahui, merupakan jaringan khusus yang dibangun pemerintah pusat sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keamanan data antar institusi pemerintah.

Sedangkan adalah program upaya pemerintah dalam mengintegrasikan data-data yang sebelumnya terpisah-pisah baik di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, agar menjadi satu data, sehingga berdampak signifikan terutama dalam hal penghematan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT

Lebih lanjut, menjelaskan saat ini Jawa Timur terus membangun ekosistem pemerintahan digital yang modern dan responsif dengan memanfaatkan infrastruktur digital yang andal dan aman.

Hal ini termasuk dalam penyiapan aplikasi umum dan generik yang terintegrasi dan saling berbagi pakai data, sehingga diharapkan bisa memenuhi keinginan masyarakat dalam mendapatkan layanan terbaik.

Saat ini, indeks Jawa Timur tercatat pada posisi 3.3 atau masuk kategori baik. Ini menjadi bukti bahwa Jatim serius dan terus meningkatkan kualitas penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik ().

Baca Juga: Pascadebat Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Beberkan Fungsi Strong Collaboration

Menurutnya, nilai indeks yang baik tentunya menunjukkan komitmen suatu instansi dalam menerapkan guna meningkatkan kualitas layanan publik. Capaian tersebut dapat menjadi penyemangat untuk mempercepat transformasi digital pada bidang pemerintahan.

Jatim, kata , memiliki strategi tersendiri dalam implementasi pemerintahan yang digital. Pertama, meningkatkan komitmen pimpinan. Kedua, penguatan kebijakan. Ketiga, pengendalian pembangunan aplikasi.

Keempat, redesign anggaran. Kelima, optimalisasi infrastruktur. Keenam, meningkatkan kapasitas SDM, dan ketujuh, membangun dan memelihara budaya kerja berbasis TIK.

Baca Juga: Jelang Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Khofifah Didoakan Kiai Asep

"Dalam pengendalian aplikasi misalnya, kini Jatim telah menyederhanakan jumlah aplikasi yang sudah dibuat. Yaitu dari tercatat 865 aplikasi, kini tinggal 496 aplikasi per Maret 2023," katanya.

"Begitupun dalam hal optimalisasi infrastruktur, di mana 30 perangkat daerah di lingkungan dan 13 kabupaten/kota telah memanfaatkan data center Diskominfo Jatim," imbuhnya.

Hal tersebut berarti, Jatim telah melaksanakan amanah dari Presiden Republik Indonesia yang menyepakati bahwa dalam menyelenggarakan satu layanan maka hanya dapat diakomodir oleh satu aplikasi.

Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir

Hal ini tentu untuk mendorong semua layanan digital pemerintah agar selalu terintegrasi, mengimplementasikan interoperabilitas data, sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran data yang berjalan dengan mudah dan cepat. (dev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO