PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menggelar apel kesiapan personel dan peralatan di Halaman Gedung Putih Kompleks Perkantoran Raci, Rabu (15/11/2023).
Kegiatan tersebut dalam rangka persiapan menghadapi musim hujan, sekaligus dalam rangka penanggulangan bencana alam, serta manifestasi dari komponen pentahelix (multi pihak).
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Apel tersebut dihadiri unsur pemerintahan, akademisi, badan atau pelaku usaha masyarakat, komunitas, serta media massa.
Dalam apel siaga, BPBD juga menampilkan vertikal rescue (penyelamatan korban dari ketinggian) dengan teknik lowering. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kala terjadi bencana.
Aksi penyelamatan melibatkan gabungan dari Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Pasuruan, Arek Gila Pecinta Alam (Argapala), dan Mahasiswa Pecinta Alam Pasuruan (Mapalupas).
Baca Juga: Hari Jadi ke-79 Provinsi Jatim, Pemkab Anugerahi Penghargaan 20 Elemen Masyarakat Berprestasi
Vertical rescue adalah teknik evakuasi (memindahkan korban ke lokasi yang lebih aman) obyek (baik barang atau manusia/korban) dari titik rendah ke titik yang lebih tinggi dan sebaliknya, pada medan yang curam/vertikal baik kering maupun basah, tidak diketahui secara pasti.
Sementara teknik lowering adalah kebalikan dari hauling. Teknik ini dilakukan dengan cara menurunkan atau memindahkan (membawa) obyek/korban ke titik/tempat yang lebih rendah di bawahnya. Sama seperti hauling, dalam teknik lowering obyek/korban diturunkan dengan atau tanpa menggunakan stretcher.
Terpisah, Pj Bupati Pasuruan Andriyanto menuturkan wilayah Kabupaten Pasuruan rentan terjadi bencana. Mulai banjir, kebakaran hutan, hingga longsor. Untuk itu, dibutuhkan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi dan meminimalisir dampak bencana yang terjadi.
Baca Juga: Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan ini Harap Pemerintah Perhatikan Kesejahteraan Air di Wilayah Selatan
“Kesiapsigaan ini diperlukan untuk meminimalisir dampak risiko bencana yang lebih parah,” katanya.
Ia berharap, masyarakat bisa berperan aktif dalam mengantisipasi ancaman bencana, khususnya banjir, dengan tidak membuang sampah sembarangan atau di sungai. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News