Dikuasai Produk China, Mobil dan Motor Jepang-Eropa Lenyap, Laporan dari Tiongkok (5)

Dikuasai Produk China, Mobil dan Motor Jepang-Eropa Lenyap, Laporan dari Tiongkok (5) Tampak di lahan parkir South Asia Plaza di kawasan Fujian hanya motor buatan China. Tak ada motor buatan Jepang dan negara lain. Foto: M Mas'ud Adnan/bangsaonline

FUZHOU, BANGSAONINE.com - Empat Gus yang melakukan kunjungan Jalan Sutra Laut Surabaya-Tiongkok sempat diterima pejabat Pemerintah Tiongkok. Diantaranya Lin Xuefeng, Direktur Kantor Bagian Luar Negeri Provinsi Fujian. Yang menarik, mereka diterima di tempat yang biasa dipakai Xi Jinping terima tamu. Kok bisa? Inilah tulisan serial ke-5 M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE dari Tiongkok

Meski kunjungan 4 Gus itu semi formal, tapi sambutan pejabat Tiongkok cukup hangat. Dalam pantauan HARIAN BANGSA, setidaknya empat pejabat – termasuk Wakil Bupati – menyambut mereka dalam waktu yang berbeda. Diantara yang menyambut 4 Gus itu adalah Direktur Bagian Luar Negeri Fujian, Lin Xuefeng.

Baca Juga: Teater Kolosal Impresi Teh Menakjubkan, Untung 1 Yuan Dapat 1 Miliar, Laporan dari Tiongkok (2)

Lin Xuefeng menyambut 4 Gus itu di Hotel Fuzhou Lake Side. Hotel bintang 5 cukup mewah yang terletak di kawasan Hu Bin Road, Distrik Gu Lou, Fuzhou, Fujian. Di seberang hotel itu terhampar danau indah.

“Ini (hotel) tempat Xi Jinping biasa terima tamu saat dia masih menjabat gubernur,” tutur Lin Xuefeng saat mengantar para Gus itu ke pintu hotel usai pertemuan.

Sebelum jadi Presiden Tiongkok, Xi Jinping memang menjabat Gubernur Fujian. Karena kinerjanya bagus saat menjabat Gubernur Fujian karir politik Xi Jinping terus menanjak. Sampai jadi presiden. Bahkan tiga periode. Xi Jinping mengubah konstitusi atau UU yang sebelumnya membatasi presiden dua periode, menjadi tiga periode.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Kirim 4 Gus ke Tiongkok, untuk Apa?

Performance Xuefeng sebagai pejabat tampak sangat matang. Gaya bicaranya tertata dan sangat care pada para tamunya yang masih muda-muda. Kebetulan posisi duduk saya di sebelah kanan persis Xuefeng. Sehingga leluasa mencermati penampilan pejabat berusia paruh baya itu.

Banyak pembicaraan program saat pertemuan dengan Xuefeng. Diantaranya tentang kemungkinan Jawa Timur mengekspor kopi. Bahkan juga tentang tembakau. Tapi, menurut Xuefeng, hawa Fujian tidak cocok untuk tembakau. Meski demikian Muhammad Fudholi Noer dari Pamekasan sangat yakin tembakau bisa tumbuh dengan baik di Fujian.

“Ada 3 cara menanam kopi itu,” kata Gus Fudholi kepada saya. Nah, hawa Fujian bisa disesuaikan dengan salah satu 3 cara itu. “Saya siap menanam tembakau di sini,” katanya.

Lin Xuefeng secara khusus menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Fujian menyambut baik jika Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mau bekerjasama. Ia juga menyambut hangat jika kelak Gubernur Khofifah berkunjung ke Fujian.

“Salam kepada Gubernur,” kata Lin Xuefeng kepada Muhammad Ghofirin, Sekjen One Pesantren One Product (OPOP) yang menyampaikan salam Gubernur Khfofifah.

Selain bertemu para pejabat, 4 Gus itu juga mengunjungi beberapa perusahaan yang bekerjasama dengan masyarakat ekonomi kelas bawah atau UMKM. Diantaranya perusahaan yang mengelola bebek goreng yang dikemas dalam kantong plastik.

“Kami menerima bebek goreng itu dari masyarakat,” kata salah seorang pejabat perusahaan di sentra UMKM.

Para Gus juga berkunjung ke pabrik sepatu yang mempelopori kemandirian produksi. Dulu sepatu merk terkenal tingkat dunia seperti Adidas, Skechers, dan merk popular lainnya, menguasai pasar China. Kini pengusaha-pengusaha lokal China justru mampu memproduksi sepatu yang kualitasnya tak kalah dengan sepatu-sepatu impor dari luar negeri. Akibatnya, pasar dalam negeri China mereka kuasai sendiri.

Tren pasar seperti ini juga melanda bidang otomotif. Pantauan BANGSAONLINE, di jalan raya Fujian China jarang sekali ditemukan mobil-mobil mewah produksi Jepang, Eropa, atau Amerika Serikat. Yang dominan justru mobil buatan China.

Memang mobil produk Eropa dan Jepang masih ada, tapi di jalan raya di kawasan Fujian mulai langka dan bisa dikatakan lenyap. Bahkan transportasi wisata hampir 100 persen mulai memakai mobil listrik buatan China.

Lebih ekstrem lagi sepeda motor. Kita sulit menemukan sepeda motor buatan Jepang atau negara lain seperti Yamaha atau Honda dan Suzuki. Semua sepeda motor yang berkeliaran di jalan raya adalah sepeda motor listrik produksi China sendiri. Mobil produk Eropa, Jepang dan Amerikan pun lenyap.

Memang, salah satu kehebatan China adalah kemampuannya meniru dan membuat berbagai jenis produk, baik teknologi, otomotif maupun barang-barang kebutuhan sehari-hari. Apalagi populasi China sangat besar. Otomatis mobil dan sepatu serta produk-produk lainnya terserap secara cepat dan masif oleh konsumen atau pasar dalam negeri. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO