FUZHOU, BANGSAONLINE.com - Rombongan Gus yang diberangkatkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkejasama dengan Konsulat Jenderal China Surabaya mulai beraktivitas. Diantaranya mengunjungi pertunjukan teater kolosal ‘impresi teh” yang cukup menakjubkan di kawasan Provinsi Fujian Tiongkok. Apa hebatnya? Silakan ikuti laporan bersambung M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE dari Tiongkok.
Provinsi Fujian didesain sebagai wilayah pariwisata. Fujian memiliki potensi alam yang eksotik: kawasan pesisir tapi dipenuhi pegunungan. Bahkan banyak sungai diapit pegunungan sehingga menjadi destinasi wisata menakjubkan.
Baca Juga: Usai Makan Korban Jiwa WNA China, Spot Foto Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup
Salah satunya sungai Jiuquxi, Song Street. Banyak wisatawan, baik domestik maupun manca negara, naik rakit bambu yang di Indonesia dikenal dengan arum jeram.
Yang spektakuler adalah pertunjukan teater kolosal “Impresi Teh”. Tempat pertunjukan seni itu terletak di pegunungan terbuka di kawasan Nanping. Pagelaran seni itu didominasi gerak tari dan permainan lampu. Pertunjukan itu digelar tiap malam hari sekitar pukul 17.15 waktu setempat.
Penontonnya membludak. Sekitar 600 hingga 1.000 orang. Tiap malam. Para penonton itu duduk di kursi yang ditata seperti kursi gedung bioskop. Semakin ke belakang semakin tinggi posisinya. Bedanya, kursi di gedung bioskop indoor alias dalam gedung. Sedang kursi pertunjukkan impresi teh berada di tempat terbuka, di ketinggian atau pegunungan.
Baca Juga: Tiongkok Banjir Mobil Listrik
Gadis-gadis China menyajikan teh dalam salah satu fragmen pertunjukan teater kolosal Impresi Teh. Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline.
Kursi penonton itu diletakkan di atas tempat semacam geladak kapal super besar. Nah, “geladak” itulah yang bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti obyek pertunjukan yang dikelilingi pegunungan dan bangunan yang didesain sedemikian rupa. Otomatis posisi penonton mengikuti gerak geladak itu.
Baca Juga: Dikuasai Produk China, Mobil dan Motor Jepang-Eropa Lenyap, Laporan dari Tiongkok (5)
Pantauan BANGSAONLINE, selain warga China juga banyak para bule atau wisatawan manca negara. Pertunjukan berdurasi 70 menit itu digelar tiap hari. Tiketnya cukup mahal. Rp 600 ribu.
Pertunjukan ini sangat apik karena digarap sutradara kondang: Zhang Yimou. Ia bahkan bukan hanya sutradara, tapi juga aktor, penulis skenario, bahkan guru besar. Sutradara film Tiongkok berusia 73 tahun itu sering menggarap tema-tema ketegaran rakyat China dalam menghadapi kesulitan hidup dan penuh tantangan. Pada tahun 2005 ia mendapat penghargaan Hawaii International film festival.
Pagelaran seni itu semakin menarik karena obyek pertunjukkaan yang ditampilkan cenderung natural. Yakni kolaborasi alam pegunungan dengan permainan lampu, disamping tarian kolosal. Sorot lampu dan laser itu menerpa obyek sesuai tema yang muncul.
Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
Distinasi wisata lain yang banyak dikunjungi wisatawan adalah pulau Meizhou. Untuk mencapai tempat ini harus naik kapal sekitar 10 menit. Di pulau ini banyak tempat ibadah, terutama Budha. Para wisatawan datang ke pulau ini untuk melakukan ritual.
Formasi lain dalam pertunjukan teater kolosal Impresi Teh. Sangat kreatif dan artistik. Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline
Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
Yang menarik, hampir semua obyek wisata di Fujian tak pernah sepi pengunjung. Tiap hari wisatawan berjubel, terutama destinasi wisata yang populer. Seperti Taman Teh atau Gunung Fuyi dan Danau Dajin di Taining.
“Karena populasi,” kata Mr. Wong, perwakilan Konsulat China Surabaya kepada HARIAN BANGSA. Ini berarti, jumlah penduduk China yang besar justru menguntungkan secara ekonomi.
"Untung 1 yuan bisa mendapat 1 miliar (yuan),” kata Mr. Wong. Maksudnya, meski kita mengambil keuntungan sedikit (1 yuan) tapi karena konsumen kita banyak atau besar maka kita bisa mendapat miliaran yuan.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Kirim 4 Gus ke Tiongkok, untuk Apa?
Bagaimana tren populasi penduduk China? Dulu pemerintah China berusaha menghambat kelahiran agar populasi China tak besar. Terjadilah penurunan drastis populasi penduduk. Kini pemerintah China justru mendorong rakyatnya agar satu keluarga punya 3 anak untuk memperbesar penduduk. Pmerintah China bahkan mengiming-imingi subsidi dan faslilitas.
Tapi pantauan BANGSAONLINE, para generasi muda China – seperti generasi muda Jepang, Thailand dan negara lain, justru enggan punya anak, meski sudah berkeluarga. Akibatnya, populasi China terus menurun.
Data dari berbagai sumber menyebutkan, tahun 2022 jumlah penduduk China 1,426 miliar tapi pada tahun 2023 populasi China turun menjadi 1,425 miliar. (bersambung)
Baca Juga: WN Tiongkok Dideportasi dengan Pengawasan Imigrasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News