SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Garam biasanya digunakan sebagai penyedap makanan, namun perlu diketahui bahwa mengonsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Dilansir dari Earth.com, hasil penelitian yang diketuai oleh Vanderbilt University Medical Center (VUMC) menyimpulkan bahwa mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah yang signifikan.
Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kesakitan hingga kematian secara global. Penyakit yang muncul sebagai dampak hipertensi seperti gagal jantung, stroke, dan serangan jantung.
Tekanan darah tinggi memberikan tekanan yang kuat pada arteri dan mempengaruhi efisiensi jantung.
Dr. Cora Lewis, seorang rekan peneliti dan profesor di Universitas Alabama di Birmingham menjelaskan bahwa dampak yang cepat dan aman dari pengurangan garam terhadap tekanan darah terlihat dalam waktu seminggu.
Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Daun Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh
WHO menyarankan agar asupan natrium untuk orang dewasa tidak melebihi 2000 mg/hari. Hal itu setara dengan konsumsi garam kurang dari 5 gram/hari atau kurang dari satu sendok teh.
Untuk anak-anak usia 2-15 tahun, perlu penyesuaian dosis berdasarkan kebutuhan energi mereka.
Rekomendasi ini tidak mencakup periode pemberian ASI ekslusif (0-6 bulan) atau pemberian makanan pendamping ASI pada saat ASI diteruskan (6-24 bulan).
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Bakar Nangka, Sajian Manis dan Praktis
Semua jenis garam yang dikonsumsi harus mengandung yodium sebagai suplemen.
Garam memiliki peran penting dalam perkembangan otak janin dan anak-anak serta meningkatkan fungsi mental masyarakat secara keseluruhan.
(ans)
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 28 November 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News