KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berencana akan menaikkan insentif bagi guru non-ASN di wilayahnya. Namun untuk mensejahterakan guru tidak cukup bisa hanya mengandalkan insentif dari Pemkab Kediri saja.
Untuk itu, bupati mendorong guru non ASN di Kediri memiliki usaha agar tidak bergantung terus menerus dengan kenaikan insentif yang telah diberikan.
BACA JUGA:
- Reuni Purnaaktivis, Mbak Cicha Sebut Momen Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri
- Program DITO Mulai Tunjukkan Hasil, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Naik
- Cegah Perundungan di Sekolah, Polres Kediri Kota Giatkan Sosialisasi
- Pemkab Kediri Targetkan Pembangunan Pasar Ngadiluwih Dimulai Awal 2025
Bupati yang merupakan Putra Menseskab Pramono Anung itu meminta dinas pendidikan menginventarisasi jumlah guru di Kediri yang telah berusaha dan belum berusaha. Sehingga, nanti bisa ditentukan kebutuhan prioritas untuk usaha yang sedang dijalankan.
“Butuhnya apa? Bukan inginnya apa? Jangan sampai minta modal, tapi ternyata butuhnya (prioritasnya) bukan itu,” tegas bupati di hadapan para guru dalam acara Pagelaran Kentrung Modern Kala Senja di Bumi Panjalu, Rabu (29/11/2023) malam.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muksin menjelaskan pagelaran seni tersebut merupakan perpaduan antara seni tari, drama, dan musik yang mengambil lakon Jimat Lontar Nyi Girah. Pagelaran ini merupakan tindak lanjut dari program magang guru agama hindu dan guru seni budaya di Bali pada April 2023 lalu.
Sedangkan harga tiket yang dikenakan untuk melihat agenda di Taman Totok Kerot itu nantinya akan dirupakan pementasan berkelanjutan. Sehingga harapannya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Para guru juga ingin menyumbangkan PAD walaupun kecil. Doa mereka dengan PAD ini kesejahteraan guru juga terangkat,” terang Muksin. (adv/pkp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News