Dampak Positif dan Negatif Era Revolusi Industri 4.0 dalam Hal Komunikasi

Dampak Positif dan Negatif Era Revolusi Industri 4.0 dalam Hal Komunikasi Bagus Wicaksono.

Oleh: Bagus Wicaksono*

Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau pesan antara individu atau kelompok. Komunikasi dapat terjadi melalui berbagai media dan saluran, termasuk lisan, tulisan, visual, dan elektronik.

Baca Juga: Optimalisasi dan Tantangan Literasi Menulis bagi Mahasiswa !!!

Dalam era revolusi industri 4.0, komunikasi mengalami transformasi besar-besaran berkat kemajuan teknologi. Hal ini memiliki peran penting dalam semua aspek kehidupan.

Era revolusi industri 4.0 merupakan revolusi baru yang lebih modern. Hal ini mempengaruhi banyak perubahan dalam kehidupan akibat perkembangan teknologi digital yang mencakup banyak teknologi baru dan terkini, seperti internet of things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, cloud computing dan robotika yang dapat mempengaruhi pola berpikir masyarakat.

Salah satu contoh perubahan era dan perkembangan teknologi digital yaitu ketika berbelanja. sebelum era revolusi industri 4.0, masyarakat harus pergi ke toko untuk berbelanja. Namun di era revolusi industri 4.0, masyarakat bisa berbelanja dengan mudah dirumah melalui media online atau e-commerce.

Baca Juga: Mahasiswa PMM UMM Gelar Konseling Peningkatkan Potensi Anak di Panti Asuhan Al-Akhlaqul Karimah

Contoh lainnya yaitu interaksi dan komunikasi. Sebelum revolusi industri 4.0, komunikasi masih sangat terbatas. Masyarakat hanya biasa berkomunikasi melalui telepon, surat, atau pertemuan tatap muka.

Namun pada revolusi industri 4.0, interaksi dan komunikasi dapat dilakukan dengan cepat, mudah, dan lebih efektif menggunakan internet, ponsel pintar, dan media sosial seperti aplikasi WhatsApp yang masih kita gunakan hingga saat ini.

Selain itu, masih banyak lagi contoh perubahan di era revolusi industri 4.0 yang menunjukkan adanya perubahan pada kebiasaan dan perilaku masyarakat di seluruh dunia. Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, komunikasi, dan perubahan sosial telah membawa banyak perubahan yang cukup signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Berdayakan Warga Gledug, Tim PMM UMM Berikan Pendampingan Pembuatan Kue

Dalam hal ini, saya juga ikut merasakan perkembangan teknologi komunikasi ini yang terjadi di lingkungan sekitar saya, khususnya di tempat saya menimba ilmu, yaitu di .

Beberapa contoh komunikasi di era revolusi industri 4.0 yang diterapkan di , yaitu kemampuan perangkat yang terhubung ke dalam internet sehingga mampu berkomunikasi dengan banyak perangkat dan sistem yang terhubung ke internet.

Tentu saja hal ini menciptakan sebuah jaringan yang sangat luas, di mana mahasiswa dapat mengakses kuliah secara online atau e-learning. Hal ini juga berlaku pada digital library UMM yang memudahkan mahasiswa mencari buku dan hasil penelitian.

Baca Juga: Output Sekolah Rendah, Salah Siapa?

Tidak hanya itu, ada teknologi komunikasi M2M (Machine-to-Machine) di . Yakni berupa sebuah mesin penjualan minuman secara otomatis yang apabila mahasiswa atau karyawan ingin membeli minuman, cukup dengan memasukan uang sesuai dengan harga yang dicantumkan ke dalam mesin. Pembeli tinggal memilih minuman apa yang mau dibeli, maka minuman akan langsung keluar melalui mesin tersebut.

Hal ini merupakan contoh perkembangan teknologi yang membuat mahasiswa atau karyawan berinteraksi dengan sebuah mesin.

Tidak sedikit masyarakat atau instansi yang sudah menggunakan teknologi komunikasi digital. juga memiliki sebuah media sosial agar mudah dikenal oleh masyarakat.

Baca Juga: Dirikan ULD, Disnaker Kabupaten Malang Teken Perjanjian dengan Unibraw dan UMM

Media sosial juga digunakan untuk membagikan informasi-informasi penting terkait kampus. Contoh lain dari komunikasi digital yaitu interaksi mahasiswa dan dosen. Pada era industri 4.0, sering kali interaksi memanfaatkan media sosial seperti aplikasi WhatsApp, Microsoft Team, Zoom, Google Meet, dan banyak jenis lainnya.

Mahasiswa pun mulai banyak yang memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) pada internet. Termasuk saya sebagai mahasiswa Teknik Informatika , tools tersebut sangat bermanfaat dalam mengerjakan tugas kuliah apabila digunakan dengan bijak.

Salah satu AI pada internet yang dikembangkan oleh Google adalah Bard, sebuah mesin pencarian pintar untuk menjelajahi internet dan mencari informasi atau pengetahuan. Dengan adanya Bard, mencari informasi menjadi lebih cepat dan efisien. Serta informasi yang diberikan mudah untuk dipahami.

Baca Juga: Mengapa Permintaan untuk Data Scientist Semakin Meningkat di Indonesia?

Namun dari banyak manfaat yang diberikan oleh kemajuan teknologi seperti AI, tentu saja ada dampak negatif. Misalnya, informasi terkadang kurang akurat. Selain itu, AI juga mengancam manusia karena dapat menggantikan pekerjaan mereka.

Selain itu, apabila tidak digunakan secara bijak, AI dapat menyebabkan mahasiswa malas dalam belajar karena terlalu bergantung pada AI. Oleh karena itu, gunakanlah teknologi ini dengan sebaik-baiknya, dengan tujuan agar kita tidak terjerumus ke dalam dampak negatif dari adanya perkembangan teknologi.

Ketika kita memanfaatkan teknologi dan berkomunikasi di era revolusi industri 4.0 tentu, kita perlu memperhatikan etika. Prodi Teknik Informatika memiliki mata kuliah etika dan profesi yang diampu oleh Dosen Ir. Galih Wasis Wicaksono, S.Kom., M.Cs.

Baca Juga: PMM, Mahasiswa Unmuh Gelar Sosialisasi Operasional BUMDes di Desa Panggung Rejo Malang

Pada mata kuliah ini, kita akan belajar memahami bagaimana beretika dengan baik ketika memanfaatkan teknologi dan ketika kita berkomunikasi di era revolusi industri 4.0. Mata kuliah etika dan profesi ini akan memberikan kita solusi yang dapat membantu dalam menjaga etika komunikasi di era revolusi industri 4.0.

Beberapa poin penting yang akan diajarkan, yaitu edukasi dan literasi digital yang akan membantu kita memahami risiko dan tanggung jawab masing-masing dalam penggunaan teknologi komunikasi yang berlebihan.

Tanggung jawab sosial juga harus dipertimbangkan dalam penggunaan teknologi komunikasi ini. Seperti harus cermat dalam berkata-kata di internet dan menggunakan kata-kata yang baik karena terdapat jejak digital.

Baca Juga: Antisipasi Bencana, FRPB dan Mahasiswa KKN UMM, Tanam Pabrik Oksigen di Larangan Luar Pamekasan

Dan yang terpenting ialah bagaimana cara melindungi data privasi supaya data pribadi tetap aman terjaga. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari etika dan profesi yang diajarkan Bapak Galih Wasis Wicaksono agar kita dapat berkomunikasi di era revolusi industri 4.0 dengan cara yang bertanggung jawab, positif, dan bermanfaat.

*Penulis adalah Mahasiswa Prodi Informatika Fakultas Teknik  (202110370311220)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO