Protes PBNU Soal Pemecatan Kiai Marzuki, Kantor PWNU Jatim Dipenuhi Karangan Bunga

Protes PBNU Soal Pemecatan Kiai Marzuki, Kantor PWNU Jatim Dipenuhi Karangan Bunga Salah satu karangan bunga yang dipajang di sekitar kantor PWNU Jawa Timur Jalan Masjid Al-Akbar Timur No. 9 Gayungan Surabaya, Sabtu (30/12/2023). Foto: BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ada pemandangan berbeda di Kantor Pengurus Wilayah (PWNU) Jawa Timur yang terletak di Jalan Masjid Al-Akbar Timur No. 9 Gayungan Surabaya. Hari ini, Sabtu 30 Desember 2023, banyak karangan bunga menghiasi kantor yang posisinya di depan Masjid Al-Akbar Surabaya.

Pantauan BANGSAONLINE.com, narasi karangan bunga itu berupa protes terhadap sikap Pengurus Besar () yang memecat sebagai Ketua PWNU Jawa Timur. 

Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali

Karangan bunga itu di antaranya berbunyi: Turut Prihatin dan Berduka Atas Pemecatan sebagai ketua Akibat Matinya Budaya Tabayun di NU.

Ada juga karangan bunga yang berbunyi: Selamatkan dari Adu Domba Walikota Pasuruan, #2024Gantipengurus, #2024MLB. Karangan bunga ini atas nama Jaringan Nadhliyin Bergerak.

Baca Juga: Berperan Besar Bangun Bangsa, Khofifah Dinobatkan Sebagai Tokoh Inspiratif oleh Fatayat NU Jatim

Juga ada karangan bunga berbunyi: Bersihkan NU dari Badut-Badut politik yg Doyan Uang. Karangan bunga tersebut atas nama Anak Muda NU Bangkit.

Bahkan ada juga yang berbunyi: Selamatkan dari kelompok Prakmatis & Semena-Mena Memimpin . #Save . Karangan bunga itu atas nama Jaringan Santri Nusantara.

Selain itu juga ada yang berbunyi: Muktamar Luar Biasa Jalan Tengah Menuju Kebaikan NU, atas nama Nahdliyin Nusantara Bersatu.

Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo

Seorang aktivis NU di kantor PWNU Jawa Timur yang enggan disebut namanya menuturkan kepada BANGSAONLINE bahwa karangan bunga itu terus berdatangan.

“Saya tidak tahu siapa yang mengirim. Tapi karangan bunga itu terus berdatangan,” katanya.

Baca Juga: Sertifikasi Aset Tanah NU dan Ormas Keagamaan di Jatim Bakal Semakin Dipercepat

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Ketua PWNU Jawa Timur Dr diberhentikan oleh Pengurus Besar (). Informasi itu beredar di grup WA para kiai dan kader NU.

Informasi yang diterima BANGSAONLINE.com, proses pemberhentian Mustamar itu sudah menyebar sejak dua minggu lalu. Beberapa pengurus yang enggan disebut namanya menuturkan bahwa pemberhentian Mustamar itu sudah diproses sejak beberapa hari lalu.

KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE membenarkan bahwa Mustamar memang diberhentikan oleh . Hanya saja cucu KH Bisri Syansuri, salah seorang ulama pendiri NU itu, mengaku belum tahu alasan pemberhentiannya.

Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT

“Dibehentikan iya, alasannya belum jelas,” kata Gus Salam kepada BANGSAONLINE, Kamis (28/12/2023).

Gus Salam mengaku tahu informasi pemberhentian Mustamar ketika mengumpulkan para ketua PCNU se-Jawa Timur sekaligus di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (27/12/2023) malam.

Ketika ditanya, apa karena Mustamar mendukung pasangan calon presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan dan A. Muhaimin Iskandar (AMIN)?

Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024

Gus Salam yang kini menjadi komandan pemenangan AMIN Jawa Timur tak menjawab langsung. Hanya saja ia mengatakan bahwa Rais Aam Syuriah KH Miftahul Achyar memang mengarahkan ke Capres-Cawapres nomor 2 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Tadi malam Rais Aam pidato mengarahkan ke 02,” tutur Gus Salam yang pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang Jawa Timur itu.

Gus Salam juga salah seorang Ketua PWNU Jawa Timur juga diberhentikan oleh pada Agustus 2023 lalu.

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya

Sementara sudah menjelaskan soal pemecatan Ketua . membantah pemecatan Mustamar terkait politik, terutama pemilihan presiden (Pilpres).

Bantahan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Amin Said Husni. Mantan Bupati Bondowoso itu mengatakan, pemberhentian dari Ketua tidak ada kaitannya dengan politik. 

“Proses pemberhentian juga sesuai AD/ART dan ketentuan yang ada,” kata Amin Said Husni dalam keterangan tertulis, Kamis (28/12/2023).

Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali

Dilansir viva.co.id, Amin Said mengatakan bahwa keputusan pemecatan merupakan keputusan internal organisasi.

“Dan itu adalah hal yang biasa. Jadi, jangan dibesar-besarkan, apalagi ini sifatnya internal organisasi. Siapa pun, apalagi yang tidak memahami masalahnya, tidak perlu ikut berkomentar,” ujar Amin Said.

Menurut dia, pemberhentian Mustamar sudah diproses lama oleh .

“Jauh sebelum hingar-bingar politik praktis 2024,” kata Amin Said sembari mengatakan bahwa prosesnya juga sudah sesuai AD/ART.

“Itu juga sudah disosialisasikan ke PWNU dan PCNU se Jatim pada Rabu malam kemarin,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO