JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam RI) Moh Mahfud MD mengungkapkan bahwa ada empat tokoh dunia paling banyak diratapi dan ditangisi orang ketika wafat. Mereka bahkan ditangisi jutaan manusia dari seluruh dunia. Siapa saja?
MAHATMA GANDHI
Baca Juga: Puisi Prof Dr 'Abd Al Haris: Pimpin dengan Singkat, Gus Dur Presiden Penuh Berkat
“Pertama, ketika pada tanggal 30 Januari 1948, Mahatma Gandhi, bapak India, meninggal dunia. Seluruh India berduka. Menjadi berita dunia, itulah tangisan manusia terbanyak sampai saat ini,” kata Mahfud MD saat memberikan ceramah pada acara Haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Sabtu (6/1/2024).
JOHN F KENNEDY
Kedua, tegas Mahfud MD, ketika John F Kennedy meninggal dunia. Presiden Amerika Serikat (AS) ke-35 itu meninggal pada tanggal 22 November 1963. Ia meninggal ditembak oleh Lee Harvey Oswald, seorang mantan anggota Marinir AS yang baru saja dipekerjakan di Texas Book Depository. John H Kennedy dibunuh saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
John F Kennedy dan Soekarno
Menurut Mahfud, saat John F Kennedy meninggal dunia, rakyat Amerika berduka dan berbondong-bondong mengantar kepergiannya. “Melepas dari pinggir-pinggir jalan, di seluruh Amerika” kata Mahfud MD.
Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari
AYATULLAH ROHULLAH KHOMEINY
Ketiga, tutur Mahfud MD, ketika Ayatullah Rohullah Khomeiny, pemimpin revolusi Iran, wafat. Pemimpin Iran itu wafat pada 3 Juni 1989.
GUS DUR
Baca Juga: Terungkap, Gus Miftah juga Rendahkan Mahfud MD, Cak Nun, Ustadz Maulana dan Yati Pesek
“Dan sesudah itu muncul dari Indonesia, tanggal 30 Desember 2009 Kiai Abdurrahman Wahid, yang sudah tidak lagi menduduki jabatan di pemerintahan dan politik, wafat” kata Mahfud MD. “Gus Dur adalah satu dari empat tokoh dunia, setelah abad 19, malah mungkin sepanjang sejarah, pemimpin-pemimpin dunia, yang ketika wafat ditangisi jutaan orang,” tambah Mahfud.
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Baca Juga: Kang Irwan Dukung Mbah Kholil, Kiai Bisri dan Gus Dur Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional
Saat Gus Dur wafat, Mahfud mengaku sedang berada di rumah dinasnya (Mahkamah Konstitusi), menerima tamu, KH Ahmad Hasyim Muzadi dan Choirul Anam. Ia langsung mengakhiri pertemuan dan bergegas menuju RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, tempat Gus Dur wafat.
“Begitu (sampai), ribuan orang sudah ribuan orang menutupi jalan. Semua lantai rumah sakit penuh orang menangis, meraung-raung” tutur Mahfud MD.
Ketika jenazah Gus Dur dibawa dari Rumah Sakit ke Ciganjur, tutur Mahfud, orang-orang di pinggir jalan menyambut. Mereka menangis dan sebagian berteriak Gus Dur...Gus Dur.
Baca Juga: Mahfud MD: Seharusnya Polisi Tak Sungkan Periksa Budi Arie, karena Jantung Persoalan
“Di pinggir jalan orang berteriak-teriak, Gus Dur, Gus Dur, Gus Dur,” kata Mahfud.
“Saya menyaksikan sendiri,” tutur Mahfud MD yang saat itu menjabat Ketua Mahkamah Konsitusi (MK).
Baca Juga: Luruskan Penyebutan Hakim dalam Tap MPRS, Mahfud MD: Yang Mulia atau Yang Memalukan?
Ayatullah Rohullah Khomeiny. Foto: khamenei.ir
Besok paginya, Mahfud terbang dari Jakarta ke Surabaya naik pesawat kepresidenan bersama Presiden SBY mengantar jenazah Gus Dur.
“Yang kemudian sekarang (jenazahnya) ada di depan bapak ibu, di sebelah kanan saya ini," katanya.
Baca Juga: Sowan ke Tokoh Agama GKJW di Balewiyata Malang, Khofifah Napak Tilas Perjuangan Gus Dur
Mahfud menyaksikan, di pinggir jalan, mulai dari lapangan terbang Juanda Sisdoarjo (Surabaya) hingga Tebuireng Jombang dipenuhi manusia. Bahkan anak-anak sekolah di pinggir jalan mengibarkan bendera merah-putih menyebut Gus Dur...Gus Dur....Gus Dur.
Bahkan sampai sekarang, sudah 14 tahun, masyarakat masih memperingati haul Gus Dur di mana-mana.
“(Setelah Gus Dur itu), saya tidak membaca lagi tokoh sebanyak itu ditangi oleh rakyat,” kata Mahfud MD. Dan yang meratapi kepergian Gus Dur, tegas Mahfud, bukan hanya umat Islam. Tapi juga kelompok masyarakat non Islam, seperti penganut Konghucu, Kristen, dan sebagainya.
“Dan itu mungkin contoh seperti dalam al-Quran,” kata Mahfud sambil mengutip surat Al-Baqarah ayat 154: Wa lā taqụlụ limay yuqtalu fī sabīlillāhi amwāt, bal aḥyā`uw wa lākil lā tasy'urụn
Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; tapi (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News