Dugaan Kampanye Terselubung, Kepala Dispendikbud Pasuruan Penuhi Panggilan Bawaslu

Dugaan Kampanye Terselubung, Kepala Dispendikbud Pasuruan Penuhi Panggilan Bawaslu Kepala Dispendikbud Kabupaten Pasuruan Hasbullah (kanan) saat memenuhi panggilan bawaslu.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kasus dugaan kampanye terselubung yang melibatkan ASN di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Pasuruan terus ditindaklanjuti bawaslu setempat.

Terbaru, Bawaslu Kabupaten Pasuruan memanggil Kepala Hasbullah dan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Nur Salim, Kamis (18/1/2024) siang.

Pemanggilan oleh bawaslu ini untuk menelusuri dugaan kampanye terselubung yang diduga dilakukan oleh Mantan Bupati Pasuruan yang kini berstatus Caleg DPR RI Dapil Jatim II dari PKB.

diketahui hadir dalam rakor Himpaudi dan IGTKI di sebuah rumah makan di kawasan Purwosari, akhir tahun kemarin dengan peserta yang mayoritas adalah ASN dispendikbud. Belum diketahui pasti, siapa yang mengundang dan maksud tujuan kedatangan .

Pantauan wartawan, Nur Salim tiba di sekira pukul 10.00 WIB. Ia menjalani pemeriksaan selama 2 jam lebih dan tampak meninggalkan gedung bawaslu pukul 13.15 WIB.

Sementara Hasbullah datang sekira pukul 13.20 WIB.

Saat diwawancarai wartawan usai diperiksa bawaslu, Nur Salim irit bicara. Ia langsung masuk ke dalam mobil berpelat merah yang sudah menunggu di lobi gedung bawaslu dan meninggalkan wartawan.

"Silakan tanyakan ke bawaslu saja ya," katanya seraya bergegas.

Begitu pun Hasbullah, juga diperiksa bawaslu selama kurang lebih 2 jam. Namun ia mengaku disodori 40 pertanyaan oleh bawaslu.

"Silakan ke bawaslu saja," ucapnya saat ditanya wartawan terkait materi pemeriksaan.

Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yunianto, mengatakan pemanggilan kepala dispendikbud dan kabidnya dalam rangka klarifikasi.

"Hari ini, kami sudah memeriksa NS (Nur Salim), sebagai kabid dan HS (Hasbullah), sebagai kadispendikbud. Kami periksa dan klarifikasi yang bersangkutan terkait dengan perencanaan, pelaksanaan kegiatan rakor yang dihadiri caleg," kata Arie.

Dia menyampaikan, saat klarifikasi NS mengetahui kehadiran caleg itu di waktu acara. Dalam perencanaan menjelang pelaksanaan kegiatan, tidak ada pembahasan akan ada kehadiran caleg DPR RI itu. Dia juga masuk dalam ruang acara saat caleg tersebut memberikan sambutan.

Dalam pemeriksaan HS, didapatkan informasi bahwa caleg tersebut datang bersama istrinya yang mantan bunda PAUD. Hanya saja, belum diketahui pasti siapa yang mengundang atau yang menginisiasi kedatangan caleg dalam acara itu.

"Ini yang sedang kami telusuri. Sebab, HS hanya mengakui ada komunikasi saja. Kami akan melakukan proses lebih lanjut untuk mengkaji hasil dari penelusuran dan klarifikasi hari ini. Hasil dari kajian itu akan menjadi dasar untuk menentukan langkah ke depannya," terangnya.

Dia menjelaskan, acara rakor guru-guru ini disusupi oleh kegiatan kampanye politik seorang caleg.

"Ini berkaitan dengan netralitas ASN. ASN harus bersikap netral, jangan sampai terlibat dalam politik praktis karena sudah ada rambu larangan PNS untuk berpolitik praktis," tegas Ari. (bib/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO