BANGKALAN,BANGSAONLINE.com - Pemkab Bangkalan mulai melakukan uji coba layanan Bus Trans Jatim, Senin (22/1/2024).
Namun, rencana operasional Bus Trans Jatim bersama feeder-nya mendapat penolakan dari sopir angkutan umum di Bangkalan.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Komitmen Berantas Judol
Pengoperasian Trans Jatim dinilai akan mematikan angkutan umum dan penghasilan para sopir angkutan umum.
Saipul, salah satu sopir, meminta Pemkab Bangkalan memberi solusi untuk permasalahan angkutan umum di Bangkalan.
"Harusnya Pemerintah Bangkalan memberikan jalan keluar terkait amburadulnya angkutan umum di Bangkalan, yang menyebabkan sepinya penumpang. Pemerintah bukan malah menambah armada angkutan massal," ucapnya kepada BANGSAONLINE.com di depan Terminal Bangkalan
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
"Trans Jatim akan mematikan angkutan umum. Seharusnya survei dulu ke lapangan, saat ini para sopir Bangkalan hanya bawa pulang 20-30 ribu rupiah per hari, terus bagaimana kalau diaktifkan Trans Jatim, akan hilang pendapatan dan pekerjaan," sambungnya.
Menunrutnya, pemkab selama ini kurang serius dalam melakukan penataan angkutan umum di Bangkalan. Bahkan Pemkab Bangkalan dianggap tidak bisa menertibkan angkutan umum berpelat hitam.
"Pemkab Bangkalan seharusnya dapat membantu menyelesaikan amburadulnya penataan angkutan umum, bukan malah menambah angkutan massal. Bagaimana penumpang ramai, seperti menertibkan angkutan yang tidak resmi (pelat hitam). Karena banyaknya pelat hitam dan kuning hampir seimbang," ujarnya.
"Atau pemerintah buat peraturan, untuk bus yang mau ziarah ke Makam Syaikhona Kholil bisa diturunkan penumpangnya di Terminal Bangkalan, walapun ongkosnya 3.000 rupiah kita mau," usulnya.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
(Saipul (kanan) bersama para sopir angkutan umum Bangkalan di depan terminal Bangkalan)
Sementara itu, Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie berjanji akan menata angkutan umum, baik yang berpelat kuning maupun pelat hitam.
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
"Untuk yang pelat kuning bagaimana nanti berkelompok, mungkin ada 5 mobil menjadi satu kelompok, dan pegang satu mobil. Dan mobil yang 5 unit diminta berhenti beroperasi, sedangkan yang pelat hitam akan kita tertibkan," ungkapnya
"Minta organda mengakomodir, bagaimana mobil kecil, ada 5 mobil, jadikan satu kelompok dan pegang satu bus. Sopirnya bergantian, jadi tidak mematikan rezeki dari angkutan kota," paparnya.
Sedangkan, salah satu penumpang angkutan umum, Siti Aminatus, menyambut baik atas rencana mengaktifkan Bus Trans Jatim. Mengingat, angkutan umum di Bangkalan tidak ada ciri khusus.
Apalagi kondisi mobil banyak tidak layak, maka kesalamatan penumpang harus dipikirkan, selain kenyamanan penumpang.
"Setuju bakal dioperasikan Trans Jatim, akan memudahkan transportasi Bangkalan-Surabaya, selain memberikan keselamatan dan kenyamanan angkutan dalam kota," pungkasnya. (uzi/van)
Baca Juga: CETTAR Bawa Jatim Jadi Provinsi Terinovatif se-Indonesia, Sejalan Tingginya Kepuasan Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News