Diduga Curang TPS Tak Hitung Suara, Saksi PAN Lapor Bawaslu Bangkalan Desak PSU

Diduga Curang TPS Tak Hitung Suara, Saksi PAN Lapor Bawaslu Bangkalan Desak PSU Relawan Partai Amanat Nasional melapor kecurangan penghitungan suara di TPS Desa Banyubesi ke Bawaslu Bangkalan.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Tiga orang saksi Partai Amanat Nasional () melaporkan dugaan di Desa Banyubesi Kecamatan Tragah ke , Senin (19/1/2024).

Salah satu saksi , Muhaimin, menyebut di 6 TPS Desa Banyubesi, KPPS tidak melakukan penghitungan suara. Namun lembar C hasil perolehan suara sudah diterbitkan.

Baca Juga: Bawaslu Kota Batu Catat 2.120 Form A yang Dihasilkan Selama Proses Pengawasan Pilkada 2024

"Tidak ada perhitungan suara sama sekali, tapi C hasil dan plano sudah terisi semua oleh KPPS," kata Muhaimin.

Muhaimin menganggap, penerbitan C hasil yang telah diserahkan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tragah tidak sah lantaran tidak disertai tanda tangan saksi.

"C hasil sudah dikumpulkan, tapi itu tidak memenuhi syarat. Kami belum tanda tangan di situ," jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi

Disebutkan, telah terjadi pengklavingan suara oleh pihak penyelenggara pemilu, sehingga tidak dilakukan perhitungan suara KPPS

Serta jumlah daftar hadir pemilih tidak sesuai dengan jumlah surat undangan di KPPS.

"Sudah ada pengaturan di semua TPS, misalkan jumlah daftar pemilihnya 280, itu yang hadir cuma 90 orang dan ada yang cuma 100 orang, itu fakta yang terjadi," paparnya.

Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati

Kata Muhaimin, pihaknya sudah pernah melakukan aduan baik kepada PPK, maupun pengawas pemilu kecamatan (panwascam), namun tidak ada respons serius.

"Kami sudah ke PPK dan panwascam, namun percuma tidak terjadi apa-apa, sehingga kami ke bawaslu," tegasnya.

Muhaimin menambahkan, pihaknya sudah menyertakan bukti foto serta video . Ia berharap bawaslu dapat melakukan perhitungan suara ulang (PSU) di Desa Banyu Besi.

Baca Juga: UTM Kawal Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswi Fakultas Pertanian

"Kami harap bawaslu bertindak sesuai aturan. PSU harus dilaksanakan, karena pelanggarannya sudah jelas," terangnya.

Sementara Ketua , Ahmad Mustain Saleh, mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan terkait laporan yang diterima. Ia  berjanji akan bertindak sesuai regulasi yang ada.

Ia membenarkan, bahwa telah menerima penyerah bukti seperti foto dan video yang diberikan oleh pihak saksi dati atau pelapor.

Baca Juga: Mahasiswi di Bangkalan Dihabisi dan Dibakar Kekasih

"Kalau memang terbukti dan harus dilakukan PSU (pemungutan suara ulang), kami akan keluarkan rekomendasi nantinya," pungkasnya. (mil/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO