Blok Cepu Rusuh, 8.000 Karyawan Mengamuk

Blok Cepu Rusuh, 8.000 Karyawan Mengamuk Tampak sebuah mobil terbalik usai demo dari ribuan karyawan Blok Cepu. (eky nurhadi/BANGSAONLINE)

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ribuan karyawan Enginering Procurement and Contruction (EPC)-1 Lapangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro mengamuk di lokasi proyek sekitar pukul 11.30 WIB saat jam istirahat siang.

Dalam peristiwa itu, sebanyak lima mobil Innova dirusak dan dibakar massa. Selain merusak lima mobil operasional proyek, massa juga merusak properti kantor serta melempari batu besar ke beberapa bangunan di lokasi proyek migas yang berada di Kecamatan Gayam, Bojonegoro itu. Amarah puluhan pekerja migas itu terjadi sekira pukul 11.30 WIB saat jam istirahat siang.

Baca Juga: Terganggu Aktivitas Well Test, Warga Ngambon Bojonegoro Demo Pertamina

Menurut salah satu pekerja EPC 1, Jamal kepada BANGSAONLINE.com, kerusuhan itu bermula saat jam istirahat siang. Seperti biasa, para pekerja migas itu pada siang hari diberikan jatah makan oleh perusahaan. Pada saat antre makanan ditengah teriknya matahari, tiba-tiba para pekerja kompak mengamuk dan merusak benda di sekitarnya. "Tanpa ada komando apa-apa, tiba-tiba mereka langsung mengamuk dan merusak barang-barang di sekitar kantor,” terangnya.

Dia menduga, jika ngamuknya para kuli emas hitam itu gara-gara kepanasan saat antre makan. Pasalnya, pada hari biasanya pengambilan jatah makan itu dilakukan dengan tertib, karena ada tiga pintu kantor yang dibuka. Namun, siang tadi hanya satu pintu tempat mengambil makan yang dibuka.

"Selain itu banyak peraturan baru yang memberatkan para pegawai. Seakan-akan ada modus dari kantor untuk mengurangi jumlah pekerja,” tandasnya.

Baca Juga: Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian

Memang, kata dia, akhir-akhir ini terjadi banyak pengurangan tenaga kerja (naker) di Lapangan Migas Banyu Urip, khususnya EPC-1. Sehingga, peraturan-peraturan baru muncul dari perusahaan. "Akhir-akhir ini memang pekerja dan perusahaan kurang harmonis, pekerjanya kayak ada dendam,” paparnya. (nur/trb/sta/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO