22 Wajah Baru di DPRD Surabaya, Siapa Saja?

22 Wajah Baru di DPRD Surabaya, Siapa Saja? Gedung DPRD Surabaya. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meski belum ada pengumuman resmi dari , namun siapa saja yang bakal mewakili rakyat di DPRD Surabaya telah diketahui. Partai-partai politik sudah mengantongi nama-nama caleg terpilih.

Dari 50 caleg terpilih periode 2024-2029, setidaknya ada 22 wajah baru bakal melenggang ke Gedung DPRD Surabaya. Ke-22 wajah baru yang bakal duduk di kursi legislatif adalah sebagai berikut: 

Baca Juga: Urbaning for Center Studies Gelar Diskusi Bareng Anggota Dewan

Dapil 1: Ais Shafiyah Asfar (PKB), Michael Leksodimulyo (PSI), Aldy Blaviandy (Golkar), Enny Minarsih (PKS), dan Azhar Kahfi (Gerindra).

Dapil 2: Mohammad Faridz Afif (PKB), Achmad Nurdjayanto (Golkar), Faris Abidin (PKS), Abdul Malik (PDI-P), Muhammad Saifuddin (Demokrat), dan Yuga Pratisabsa Widyawasta (PSI).

Dapil 3: terdiri para petahana masih cukup mendominasi. Dari 10 caleg terpilih, hanya ada tiga wajah baru, yakni M Eri Irawan (PDI-P), Bagas Iman Waluyo (Gerindra), dan Muhaimin (PPP). 

Baca Juga: Penetapan Pemenang Pilkada Kota Batu 2024 Masih Tunggu Putusan MK, Mengapa?

Incumbent yang masih bertahan adalah Adi Sutarwijono dan Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am (PDI-P), Arif Fathoni (Golkar), William Wirakusuma (PSI), Aning Rahmawati (PKS), Laila Mufidah (PKB), dan Herlina Harsono Njoto (Demokrat).

Dapil 4: putra Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Arjuna Rizki Dwi Krisnayana (PDI-P), Rio Pattiselanno (PSI), Tubagus Lukman Amin (PKB), dan Rabbany Al Yunifar (Gerindra).

Dapil 5: Yona Bagus Widyatmoko (Gerindra), Johari Mustawan (PKS), Alif Iman Waluyo (Gerindra), dan Agus Mashuri (PPP).

Baca Juga: Duga Adanya Pelanggaran TSM di Pilkada Sampang, Paslon Mandat Ajukan Gugatan ke MK

Salah seorang pendatang baru dari Partai Golkar, Achmad Nurdjayanto mengaku bersyukur dan tak menyangka bisa memperoleh 11.960 suara di dapil 2 yang dikenal sebagai dapil neraka. 

“Saya tak menyangka suara pribadi saya bisa tembus di atas 10 ribu. Suara partai (Golkar) juga tinggi hampir 35 ribu. Ini bukan hasil kerja pribadi, tapi gotong royong. Terima kasih para relawan dan teman-teman caleg lainnya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (12/3/2024).

Sementara terkait banyaknya caleg incumbent yang gagal terpilih, bahkan hampir separo, pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam, menilai kegagalan caleg incumbent karena mereka diduga tidak mampu memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat pemilih.

Baca Juga: PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Ning Ais: Prabowo Orang Paling Ikhlas untuk Rakyat Indonesia

“Artinya, oleh pemilih mereka dianggap tidak memperjuangkan kepentingan konstituen,” ucapnya.

Karena itu, Mubarok menyebut kegiatan caleg incumbent saat menjabat pada periode sebelumnya patut dipertanyakan.

“Seandainya pun melakukan kegiatan, mereka dianggap tidak optimal membela kepentingan warga,” pungkasnya. (mar/lan)

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Rekapitulasi Hasil Hitung Suara Pilkada Tingkat Provinsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO