JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Presiden Joko Widodo alias Jokowi diisukan mau jadi ketua umum Partai Golkar. Bahkan bukan hanya Jokowi yang diisukan akan bergabung dengan Golkar, tapi juga anak sulungnya, yaitu Gibran Rakabuming Raka.
Aburizal Bakrie, mantan ketua umum Golkar, yang kini Ketua Dewan Pembina Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar mengatakan bahwa Jokowi dan Gibran bisa bergabung menjadi kader Golkar. Tapi bapak dan anak itu belum tentu bisa jadi ketua umum, karena Golkar memiliki aturan internal atau AD/ART.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
"Iya, bukan ketua umum, kan ada peraturannya (jadi ketum) masih lima tahun (harus jadi) pengurus (Partai Golkar)," tegas Ical, panggilan akrab Aburizal, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (15/3/2024).
Dilansir CNN, Ical menekankan bahwa Jokowi dan Gibran harus mengikuti prosedur kaderisasi jika ingin menjadi pimpinan tertinggi Partai Golkar.
Meski demikian, menurut Ical, masih ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi ketua umum.
Baca Juga: Laporkan Fufufafa dan Esemka ke Layanan "Lapor Mas Wapres", Pakar Forensik Ini Kecewa, Kenapa
Caranya? Semua provinsi menginginkan Jokowi dan Gibran menjadi pimpinan dengan mengubah aturan AD/ART internal. Menurut pengusaha papan atas itu, perubahan AD/ART harus mendapat persetujuan dari pengurus Golkar dari seluruh provinsi di Indonesia.
"Iya mungkin saja (bisa dirubah AD/ART) kalau mau. Kalau (semua) daerah mau, iya (bisa)," katanya.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengaku belum mendengar soal isu Jokowi dan Gibran akan bergabung dengan partai Golkar.
Baca Juga: Saluran Pengaduan Ala Gibran, Manuver Politik yang Bumerang
"Kita punya program panca sukses. Salah satu adalah sukses inovasi kaderisasi dan keanggotaan. Kebetulan saya yang bertanggung jawab. Jadi kita membuat database dengan aplikasi yang ada pada data kita untuk merekrut kader-kader baru. Siapa pun boleh masuk, entah dia pemulung, entah pengusaha, bisa masuk, sangat senang kita," jelas Lodewijk Freidrich Paulus.
Ketika ditanya jika Jokowi masuk menjadi anggota Partai Golkar apakah akan mendapatkan posisi di Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus mengaku belum ada pembicaraan.
"Belum ada pembicaraan ke sana," katanya.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Lodewijk Freidrich Paulus malah mengaku tak tahu siapa yang melemparkan isu Jokowi dan anaknya, Gibran, mau masuk Golkar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News