![Wujudkan Zero New Stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Mojokerto Terus Bergerak Wujudkan Zero New Stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Mojokerto Terus Bergerak](/images/uploads/berita/700/1b828ed3321e5cbe8b134ec89557d31c.jpg)
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Mojokerto terus bergerak untuk menurunkan angka stunting. Di antaranya, menggulirkan sosialisasi dan edukasi kepada kelompok masyarakat tentang pencegahan maupun penurunan stunting.
“Tim percepatan penurunan stunting terus gencar melakukan intervensi dan sosialisasi kepada masyarakat. Hal itu akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah dan ikut menanggulangi bahaya stunting,” ujar Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro.
Baca Juga: Didampingi Pj Ali Kuncoro, Pj Gubernur Jatim Takziah ke Rumah Duka Siswa Korban Tenggelam
"Prevalensi stunting di Kota Mojokerto menunjukkan penurunan selama 4 tahun terakhir. Yakni 9.04 persen pada tahun 2019, 7.71 persen di tahun 2020, 4.84 persen di tahun 2021, 3.12 persen di tahun 2022, dan menjadi 2.04 persen di tahun 2023," ungkap Ali Kuncoro, Jumat (22/3/2024).
"Sedangkan, per akhir tahun 2023 angka stunting kita masih di angka 2.04 atau setara 122 balita stunting. Ini dari total balita di Kota Mojokerto sebanyak 6.145 balita. Alhamdulillah pada Februari tahun 2024 ini sudah terjadi penurunan yang cukup signifikan, sehingga data terakhir tekoreksi di angka 2 persen atau 117 balita," jelasnya.
Ali Kuncoro sangat bersyukur, Kota Mojokerto mendapat predikat “Kota Terinovatif” di mana yang menjadi indikator penilaian utama adalah inovasi terkait pencegahan stunting, yakni inovasi Canting Gula Mojo (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto) dan Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting).
Baca Juga: Gelar Temu Media, Pj Wali Kota Mojokerto Bahas Insiden Pantai Drini
Demikian itu, bagian dari ikhtiar Pemkot Mojokerto untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2045. Sebab, menjadi tanggung jawab semua elemen strategis dan seluruh warga kota untuk mendukung suksesnya program percepatan penurunan stunting di seluruh Kota Mojokerto.
“Kota Mojokerto telah diapresiasi oleh Kemendagri, sehingga Kota Mojokerto mendapat predikat Kota Terinovatif se-Indonesia. Kita sudah melakukan penandatanganan komitmen bersama dan berikrar bahwa tahun 2024 Kota Mojokerto harus menjadi kota yang Zero New Stunting. Kita terus bergerak dan bekerja keras untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Mojokerto,” pungkas Ali Kuncoro. (ris/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News