SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Wilayah Sumenep yang mengalami kekurangan air bersih terus meluas. Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep A, Kurdi, menilai pemerintah daerah belum maksimal mengatasi kekeringan yang melanda di kabupaten ujung timur pulau madura.
Pasalnya hingga saat ini masih banyak warga yang mengeluh dan mengadukan masalah itu di gedung parlemen. Baik saat melakukan serap aspirasi maupun diluar pelaksanaan reses. ”Khusus di Dapil saya (dapil dua) banyak yang mengeluhkan kekeringan, utamanya di daerah Langsar Kecamatan Saronggi,” kata dia.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Kurdi merupakan legislator dua periode yang diusung partai Demokrat dari dapil dua, yang meliputi Kecamaan Lenteng, Bluto, Saronggi dan Kecamatan Gili Genting.
Menurut dia, berdasarkan aduan yang diterima dari beberapa konstituennya daerah kekeringan saat ini berbeda dengan musim kemarau tahun-tahun sebelumnya. Jika pada tahun yang lalu sejumlah warga tidak kelimpungan untuk mencari air bersih untuk dikonsumsi, namun tahun ini kerepotan. Itu disebabkan karena beberapa sumber mata air di sekitarnya sudah tidak berfungsi.
Sayangnya, menurut dia, perhatian pemerintah dinilai sangat minim. Bahkan sejumlah warga mengaku tidak pernah mendapatkan pasokan air bersih layaknya di daerah lain.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
”Bisa dipastikan, meskipun ada bantuan air bersih dari pemerintah itu tidak merata. Anehnya yang benar-benar memerlukan justru tidak dapat,” terang dia.
Mestinya kata Kurdi, pemerintah daerah tidak hanya memberikan bantuan air bersih, melainkan memberikan program yang sekiranya bisa membantu masyarakat saat musim kemarau. Dia mencontohkan seperti pengeboran air bersih dan progam yang lainnya.
”Kalau itu direalisasikan dengan baik, kami yakin tidak akan terjadi krisis air bersih meskipun saat musim kemarau tiba,” tegas dia.
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Sumenep Totok Febriyanto mengatakan, sejak awal Juni 2015 yang lalu pemerintah daerah telah menyuplai air bersih diberbagai tempat. Pemberian bantuan air bersih terebut berdasarkan surat edaran BMKG (Badan Meteorologi, dan Geofisika) tanggal 14 April 2015 yang lalu.
Setiap harinya pemerintah daerah menyuplai air bersih sebanyak 15 tangki. ”Di Sumenep ada 29 desa yang dilanda kekeringan, di antaranya 14 desa ditetapkan sebagai lokasi kekeringan langka,” kata dia.
Sementara di daerah dapil dua, pemerintah daerah telah menyuplai air tepatnya di Desa Lenteng Timur dan Desa Muncek Timur. Sementara di daerah Langsir Kecamatan Saronggi masih belum dilakukan. ”Kami siap menyuplai air kapan pun yang dibutuhkan selagi bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi masih belum turun,” tegas dia.
Baca Juga: Bappeda Sumenep Hadirkan 2 Narasumber dalam Sosialisasi GDPK
Sementara itu, kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ciptakarya dan Tata Ruang (Cikatarung) Kabupaten Sumenep Bambang Iriyanto mengatakan, pihaknya juga akan mengupayakan adanya pengeboran sumber mata air khusunya di daerah rawan kekeringan.
”Memang ada, tapi saya tidak hafal dimana lokasinya. Karena saya sekarang masih rapat,” terang dia saat dihubungi. (fay/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News