SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang pria bernama Mahfud (30) warga Dupak Timur Surabaya, ditemukan tak bernyawa di bawah Jembatan Suramadu, tepatnya di kaki jembatan, Kamis (2/5/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kejadian itu, bermula Rifan Mubarok salah seorang nelayan asal Bangkalan sedang mencari ikan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Dirinya tak sengaja melihat seperti tubuh manusia yang tergeletak dengan posisi tengkurap di salah satu beton pilar jembatan.
Baca Juga: Orang Tua Siswi SMP yang Dilaporkan Hilang dan Dijual ke Hidung Belang Protes ke Polisi
"Awal saya lihat seperti kain tapi kena angin tidak terbang, kemudian penasaran saya dekati, ternyata manusia. Nah dari situ saya panggil panggil orang itu tapi tidak ada jawaban. Nah dari situ sebenarnya akan saya tolong namun ketinggian kaki jembatan dengan perahu saya cukup tinggi," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com.
Karena tidak bisa naik ke atas, Rifan memutuskan untuk menghubungi Call Center 112. Tak lama, anggota dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas dan Ditpolairud Polda Jatim datang.
Hingga akhirnya, sekitar pukul 11.00 WIB, jenazah berhasil dievakuasi ke daratan menggunakan kapal.
Baca Juga: Petugas Gabungan Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal di Suramadu, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kenjeran, AKP Suryadi mengatakan, pihaknya sedang melakukan olah TKP di sekitar lokasi penemuan jenazah.
Di dekat korban tergeletak, lanjutnya, ditemukan tas ransel berisi dompet. Dari barang bukti itulah identitas korban terungkap.
Dari identitas jenazah itulah, akhirnya Polsek Kenjeran melakukan pemanggilan terhadap keluarga korban untuk penggalian informasi.
Baca Juga: Dilaporkan Hilang, Siswi SMP di Surabaya Dijual ke Hidung Belang
Dari informasi yang diberikan keluarga, Suryadi mengatakan, korban tidak tinggal berdasarkan identitas yang ditemukan.
“Dari situlah kita lakukan pencarian dan bisa ketemu. Kita lakukan pemeriksaan karena letak tewasnya korban tidak semestinya. Untuk bisa mencapai kaki jembatan Suramadu itu harus menggunakan alat khusus atau bisa menggunakan kapal kalau perahu tidak bisa,” pungkasnya. (rus/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News