Disdikbud Kota Mojokerto Gelar Bimtek untuk Puluhan Guru ABK

Disdikbud Kota Mojokerto Gelar Bimtek untuk Puluhan Guru ABK Bimbingan teknis yang digelar Disdikbud Kota Mojokerto.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Puluhan guru dari 28 SD negeri/swasta mendapat bimbingan teknis (Bimtek) penyusunan modul ajar berdasarkan kebutuhan khusus peserta didik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Mojokerto.

Sejak beberapa waktu lalu, Pemkot Mojokerto membuka pembelajaran anak terindikasi ABK di seluruh SD setelah sebelumnya kewenangan itu hanya dipegang SDN Mentikan 1 dan SDN Wates 1. Pada 2023-2024, anak didik terindikasi ABK berjumlah 112 jiwa.

Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN

Pembekalan guru yang bertujuan mengetahui karakter anak terindikasi anak berkebutuhan khusus (ABK) itu merupakan kelanjutan dari kegiatan asesmen dan identifikasi tahun sebelumnya. Peserta bimtek yang dibuka Plt Kepala Disdikbud Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, berasal dari 24 SDN, 4 SD swasta, dari total 55 sekolah dasar di wilayah tersebut.

"Tujuan bimtek ini adalah membantu para guru menyusun modul ajar. Dan, biar teman guru bisa memberikan pelayanan pendidikan sama dengan siswa-siswa yang tidak ABK," kata Ruby, Senin (13/5/2024).

Kepala OPD yang juga menjabat Assisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakot Mojokerto itu mengungkapkan kegiatan ini lanjutan tahun lalu. 

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024

"Bimtek ini kelanjutan tahun lalu yakni assesment dan identifikasi. Sebelum menyusun modul ajar kita assesment dulu siswa ABK. Pertama kita identifikasi secara psikologis, dari model belajarnya, hingga latar belakang di keluarga," paparnya.

Disdikbud Kota Mojokerto, kata Ruby, memberi fasilitas kepada guru-guru kelas yang ada siswanya terindikasi ABK untuk didampingi. 

"Kita beri bimbingan, arahan dan pendampingan untuk menyusun modul ajarnya agar sesuai kebutuhan anak-anak. Yang diundang tidak semua SD, tapi hanya yang mempunyai siswa terindikasi ABK saja. Mereka adalah lambat belajar, lambat baca, sulit berinteraksi," pungkasnya. (yep/mar) 

Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO