Ditolak Warga, Anggota DPRD Gresik Minta Dewan Kebudayaan Kaji Thok-Thok Budaya Bawean apa Bukan

Ditolak Warga, Anggota DPRD Gresik Minta Dewan Kebudayaan Kaji Thok-Thok Budaya Bawean apa Bukan Musa, Anggota DPRD Gresik asal Bawean. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

Spanduk itu tertulis atas nama masyarakat adat Bawean.

Selain memasang spanduk, Masyarakat Adat Bawean juga menyatakan sikap:

1. Thok-thok sapi bukan tradisi budaya Bawean. Aduan sapi ini baru masuk ke Bawean pada tahun 1990-an dibawa pendatang dari Tapal Kuda yang menjadi pekerja di Bawean.

2. Meminta dinas pemangku kebudayaan (pariwisata) untuk tidak memasukkan thok-thok sapi sebagai obyek pemajuan kebudayaan asal Bawean sebagaimana keberatan kami yang telah menjadi kesepakatan dalam FGD pembahasan usulan review Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah di kantor Kecamatan Sangkapura tahun 2022.

3. Meminta Pemkab Gresik melalui Bupati Gresik dan DPRD Gresik untuk membuat peraturan daerah (perda) larangan thok-thok sapi .

4. Meminta pihak Dewan Kebudayaan Gresik untuk melakukan dialog dengan elemen masyarakat adat Bawean terkait unggahan di sosial media tentang thok-thok sapi.

Sementara itu, Kepala , Saifudin Ghazali, belum menjawab saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com lewat sambungan telepon. (hud/mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO