Soal Beredar Spanduk Dirinya dan Alif, Mujid: Ada yang Sengaja Mengadu Domba Kader PDIP Gresik

Soal Beredar Spanduk Dirinya dan Alif, Mujid: Ada yang Sengaja Mengadu Domba Kader PDIP Gresik Mujid Riduan saat memberikan arahan kepada pengurus dan kader PDIP menjelang Pilkada Gresik 2024. Foto: Ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPC PDIP Gresik, , memberikan tanggapan atas beredarnya spanduk bergambar dirinya dengan Ketua DPC Gerindra Gresik, Asluchul Alif.

Menurutnya, spanduk bertuliskan 'Wes Wayahe Ganti Bupati Gresik, Selatan & Utara Bersatu Dalam Barisan', itu sengaja dipasang untuk mengadu domba pengurus dan kader PDIP.

Baca Juga: Jadi Pimpinan DPRD Gresik, Mujid Riduan Siap Dilantik Belakangan

Hal itu disampaikan Mujid saat memberikan arahan pada rapat koordinasi cabang (rakorcab) PDIP Gresik. Video Mujid saat memberikan arahan tersebut kini beredar luas di media sosial (medsos).

Mujid menyebutkan sejumlah partai politik yang dianggapnya sengaja melakukan adu domba. Ia tak menyebut nama partai secara eksplisit, tapi mengungkap warna partai.

"Ada yang mengadu domba kita. Ada dari partai kuning, ada dari partai hijau, dan lainnya, agar kita sesama internal kader pecah, tukaran," ungkapnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPD Golkar Gresik: ASN Boleh Hadiri Kampanye Paslon, Tapi ...

Disampaikan Mujid, pihaknya sudah mengklarifikasi terkait munculnya spanduk tersebut.

"Saya sudah klarifikasi, tidak ada instruksi dari partai (PDIP Gresik) dan relawan, tapi spanduk tersebut bertebaran di mana-mana," ungkap Wakil Ketua DPRD Gresik ini.

Ia menandaskan, keberadaan spanduk tersebut bagian dari upaya untuk mengadu domba kader internal PDIP Gresik agar pecah, tidak solid dalam menghadapi pilkada 2024.

Baca Juga: Awal Kampanye di Gresik, Cabup di Malaysia, Cawabup Umroh, Tim Yani-Alif Terus Bergerak

"Gus Yani (Fandi Akhmad Yani) dan Bu Min (Aminatun Habibah) adalah kader PDIP, saya ketua partai (DPC PDIP), diadu seolah-olah saya mencalonkan dengan dr Alif, diadu dengan incumbent dari kader PDI Perjuangan sendiri," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan, ada partai-partai (figur partai) yang ngebet digandeng Fandi Akhmad Yani maju pada 2024.

Karena tokoh-tokoh baik dari hijau atau kuning, dan lainnya tak ada yang mampu menjadi calon bupati, sehingga mereka berebut untuk menjadi calon wakil bupati Fandi Akhmad Yani.

Baca Juga: Tren Paslon Tunggal di Pilkada Meningkat, Pengamat Politik UPN: Tidak Sehat Bagi Demokrasi

"Untuk itu, saya minta spanduk tersebut tolong diambil," pintanya. (hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO